Timika (ANTARA News) - Jenazah Kolaka Emakeparo, korban penembakan oleh oknum aparat kepolisian di Pelabuhan Cargodokck Portsite Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, pada Minggu siang dibawa oleh kerabatnya ke kantor DPRD Mimika.

Jenazah ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang bermukim di Pulau Karaka Mimika Timur Jauh itu dikawal oleh seratusan orang bersenjatakan besi, palu dan parang.

Begitu tiba di halaman Kantor DPRD Mimika, massa membakar ban mobil di tengah Jalan Cenderawasih, tepat di depan Kantor DPRD Mimika sehingga membuat arus lalu lintas dari Timika menuju SP2-SP3, Kuala Kencana lumpuh total.

Kerabat korban menuntut pertanggungjawaban aparat kepolisian atas peristiwa tertembaknya Kolaka Emakeparo.

Jenazah korban sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika untuk dilakukan pemeriksaan (visum).

Korban diketahui terkena peluru aparat Brimob saat terjadi keributan di jembatan Pelabuhan Cargodock Portsite Amamapare pada Minggu dini hari.

Korban tertembak pada bagian kening menembus hingga kepala bagian belakang.

Pengurus Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Irenius Akimuri mengatakan korban sebetulnya tidak terkait langsung dengan peristiwa keributan di jembatan Cargodock Pelabuhan Portsite Amamapare milik PT Freeport Indonesia pada Minggu dini hari itu.

"Kami pihak keluarga menuntut Polri bertanggung jawab atas masalah ini, menyiapkan tempat persemayaman jenazah, penguburan jenazah sampai permasalahan ini diselesaikan secara tuntas," kata Irenius.

Keluarga juga menuntut PT Freeport bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa penembakan yang menewaskan Kolaka Emakeparo tersebut.

"Oknum anggota yang melakukan penembakan harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujar Irenius.

Kepala Kampung Pulau Karaka Fakondus Natipia mengatakan saat terjadi keributan di jembatan Cargodock Pelabuhan Portsite Amamapare pada Minggu dini hari, korban sedang tertidur.

Korban terbangun dari tidurnya saat mendengar ada bunyi letusan senjata api.

"Begitu mendengar bunyi tembakan, korban pergi melihat ke lokasi. Tahu-tahu dia jadi korban," tutur Fakondus.

Kapolres Mimika AKBP Indra Hermawan menyatakan turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa almarhumah Kolaka Emakeparo.

Indra berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan dan permintaan keluarga korban guna mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Komandan Satgas Pengamanan PT Freeport AKBP Suroso yang ikut hadir menemui keluarga korban meminta bantuan para tokoh masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi penyelesaian terhadap permasalahan yang sudah terjadi tersebut.

Hingga Minggu petang, jenazah almarhumah Kolaka Emakeparo masih disemayamkan di Kantor DPRD Mimika. Massa terus berdatangan ke Kantor DPRD Mimika dan ruas Jalan Cenderawasih masih diblokade sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018