... biar pada tahu semua...
Jepara, Jawa Tengah (ANTARA News) - Politisi dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, yang juga gubernur Jawa Tengah yang juga petahana pada Pilkada Serentak 2018 bertutur soal suap-menyuap KTP elektronik kepada kaum perempuan NU, di Jepara. Tempo hari, dia sempat dipanggil hamba hukum untuk dimintai keterangan soal ini.

Untuk memudahkan penjelasannya, dia menunjukkan dokumen pemeriksaan salah satu terdakwa kasus korupsi KTP elektronik yang sesuai dengan keperluan dia.

Dokumen yang sudah banyak beredar di publik itu menunjukkan, dia satu-satunya anggota DPR yang tidak mau menerima uang suap terkait dengan kasus korupsi KTP elektronik.

"Jadi kalau ada yang bertanya kasus KTP elektronik, kami berikan informasi, kami perlihatkan data. Ini cara membuktikan yang paling mudah, selain juga menunjukkan integritas kita, biar semua juga belajar mengenai integritas," kata dia.

Menurut dia, tidak ada yang perlu ditutupi soal dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus korupsi KTP elektronik, apalagi dokumen pemeriksaan tersebut jelas menunjukkan bahwa salah satu tersangka kasus KTP elektronik, yakni Miryam S Haryani, sempat akan memberikan uang kepada dia yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Komisi II DPR. Namun, menurut Pranowo, pemberian uang itu dia tolak.

"Ya biar pada tahu semua, dari sekian banyak orang yang terlibat, dalam BAP itu, tertulis hanya ada satu orang yang menolak pemberian uang, namanya Ganjar Pranowo," katanya. Hadirin menyimak keterangan dia. 

Pewarta: Wisnu Nugroho
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018