Jakarta (ANTARA News) - Demi peran mereka dalam film "Guru Ngaji" yang akan tayang pada akhir Maret, aktor Donny Damara dan Ence Bagus harus melatih keterampilan menjadi badut dan berakrobat seperti lempar-tangkap tiga barang (juggling) dan menaiki sepeda roda satu.

"Salah satu tantangan yang harus kita hadapi adalah berlatih akrobat, karena ternyata susah," kata Donny pada ANTARA News pekan ini.

Akibatnya, lecet-lecet tidak bisa dihindari. Dalam video berikut, mereka menuturkan pengalaman mereka menjadi badut.
 


Baca juga: Donny Damara "deg-degan" perankan guru ngaji

"Guru Ngaji" berkisah tentang Mukri (Donny Damara), guru ngaji yang mengajar orang-orang membaca Alquran di Desa Tempuran tanpa mengharap balasan materi. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Mukri bekerja menjadi badut di sebuah pasar malam. Istri Mukri, Sopia (Dewi Irawan), dan anaknya, Ismail (Akinza Chevalier), sama sekali tidak tahu kalau Mukri kerap bersepeda ke desa sebelah untuk menghibur pengunjung pasar malam di sana.

Rahasia tentang pekerjaan tambahan itu membuat Mukri seringkali merasa gelisah karena menganggapnya tidak selaras dengan profesinya sebagai guru ngaji.

Baca juga: Film "Guru Ngaji" bagi-bagi paket umrah gratis

Mukri juga khawatir keluarganya menjadi bulan-bulanan warga desa bila rahasianya terkuak. Hanya rekan duet badut Mukri yang bernama Parmin (Ence Bagus) yang tahu soal rahasia itu. Setiap hari, dua sahabat ini kompak berusaha mengejar mimpi mereka.

Mukri berjuang mencari nafkah agar keluarganya tercukupi. Parmin ingin memenangkan hati Rahma (Andania Suri), yang juga ditaksir pemuda bernama Yanto (Dodit Mulyanto).

Masalah besar muncul ketika pemilik pasar malam Koh Alung (Verdi Solaiman) mendapat tawaran dari Kepala Desa Tempuran (Tarzan) untuk menampilkan duet badut Mukri dan Parmin di pesta ulang tahun anaknya, dan pada saat yang sama selaku guru ngaji Mukri diminta Kepala Desa memimpin doa di acara tersebut.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018