Jakarta (ANTARA News) - Badan usaha milik negara farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk memperluas bisnis ke Timur Tengah dengan mengakuisisi 60 persen saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang berbasis di Arab Saudi.

Penandatangan perjanjian pemegang saham ditandai dengan pembentukan perusahaan patungan (JV) Kimia Farma Dawaa oleh Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir dan CEO MBM Mahfouz Bin Marei Bin Mahfouz.

"Penyertaan modal Kimia Farma di Dawaa mencapai 38 juta real Arab Saudi atau setara sekitar Rp133 miliar, yang digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan," kata Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir di Jakarta, Selasa.

Aksi korporasi ini, menurut dia, sekaligus menandai mulai beroperasinya Kimia Farma Dawaa yang secara efektif pada Maret 2018.

Ia menjelaskan, ekspansi bisnis Kimia Farma ke luar negeri, khususnya di Arab Saudi serta Timur Tengah dan Afrika (Middle East and North Africa/MENA) merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis dan pasar perusahaan.

"Sebagai BUMN Farmasi, Kimia Farma tidak hanya hadir untuk masyarakat di negeri sendiri, tetapi juga di luar negeri," ujar Honesti.

Ekspansi bisnis ini sekaligus ditujukan untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam melayani kebutuhan pelayanan kesehatan jemaah haji dan umrah Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun, serta melayani warga Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

Untuk menjalankan kegiatan perdagangan farmasi, kosmetik, alat medis dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa saat ini memiliki 31 gerai yang terdiri atas 10 gerai di Makkah dan 21 gerai di Jeddah selain dua pusat distribusi di Makkah dan Jeddah.

"Setelah pembentukan Kimia Farma Dawaa diharapkan dalam waktu dekat jumlah gerai akan ditambah sebanyak 90 gerai," kata Honesti.

Kimia Farma memilih Arab Saudi sebagai pintu masuk ke pasar Timur Tengah karena prospek bisnis kesehatan di Arab Saudi cukup menjanjikan dengan estimasi nilai pasar farmasi 20 miliar dolar AS pada tahun 2020.

Sementara itu, CEO MBM Marei Bin Mahfouz mengatakan Kimia Farma Dawaa pada tahap awal akan fokus ke distribusi dan ritel apotik termasuk membuka gerai di dekat Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, serta mendukung layanan kesehatan bagi jemaah haji dan umroh.

"Kerja sama ini diharapkan berdampak pada industri kesehatan di Arab Saudi, dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Arab Saudi," katanya.

Dalam jangka panjang, Kimia Farma Dawaa juga terbuka untuk membangun pabrik farmasi di Arab Saudi.

"Selain untuk mamasok produk-produk farmasi ke pasar Timur Tengah, produksi dari pabrik farmasi Kimia Farma Dawaa juga nantinya diekspor ke negara-negara di kawasan Afrika," katanya.
 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018