Jakarta (ANTARA News) - Citibank NA atau Citi Indonesia meraup laba bersih Rp2,51 triliun pada 2017 atau tumbuh 10 persen (tahun ke tahun/yoy), yang dipicu membaiknya pendapatan bunga bersih meskipun perseroan hanya mampu mendongkrak pertumbuhan kredit sebesar dua persen.

Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, Senin, mengatakan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di 2017 sebesar Rp4,33 triliun atau tumbuh 5,1 persen, sedangkan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) naik 6,6 persen menjadi Rp2,1 triliun.

Dua segmen andalan Citi yakni Perbankan Kelembagaan (Institutional Banking) dan Perbankan Konsumer menyumbang ke pundi pundi pendapatan bunga masing-masing sebesar 54 persen dan 46 persen.

"Total kredit kita tumbuh dua persen di 2017, di 2018 kita targetkan delapan persen," ujar dia.

Batara meyakini permintaan kredit baik dari korporasi dan individu akan pulih di tahun ini setelah melambat di 2017. Selain itu, kondisi likuiditas bank yang berpusat di Amerika Serikat itu juga diyakini masih longgar sehingga dapat ekspansi menyalurkan kredit.

Citibank menargetkan Dana Pihak Ketiga tahun ini tumbuh delapan persen dengan komposisi 75 persen didominasi dana murah, sementara sisanya deposito.

Di 2017, Kredit Bermasalah Citibank turun menjadi 1,8 persen dari 2,8 persen. Hal itu juga berdampak pada kualitas pertumbuhan aset dan modal yang terkumpul.

Aset Citibank yang ditopang DPK dan kredit tumbuh 4,8 persen menjadi Rp75 triliun. Sedangkan Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Citibank sebesar 27,4 persen.
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018