Dokter Bimanesh mengatakan, 'lho' tadi tidak ada, sekarang kok ada?"
Jakarta (ANTARA News) - Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Indri Astuti menegaskan bahwa mantan Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) pasca-kecelakaan tabrakan mobil pada Jumat (17/11/2017) memang punya benjolan di pelipis, namun hanya sebesar kuku jari tangannya.

"Setelah itu, baru timbul benjolan setelah dokter Bimanesh masuk dua kali ke kamar perawatan. Jadi, ada dua benjolan, tapi benjolan hanya sebesar kuku saya lebarnya," kata Indri Astuti dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Baca juga: Pengacara: Setya Novanto kecelakaan lalu lintas

Indri bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan pengacara Setnov, Fredrich Yunadi, untuk menghindarkan Ketua DPR RI saat itu diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara dugaan tipikor pengadaan kartu tanda penduduk berbasis data tunggal nasional secara elektronik (KTP-el).

"Dokter Bimanesh mengatakan, lho tadi tidak ada, sekarang kok ada? Pasien juga masih tetap dalam posisi diam saja," ujar Indri.

Padahal, Fredrich Yunadi sebelumnya mengatakan bahwa pada malam itu Setnov mengalami kecelakaan dan dalam keadaan pingsan, sekujur tubuhnya mengalami luka, serta bagian pelipis benjol sebesar kue bakpao.

"Kemunculan benjolannya setelah pasien ditensi. Dokter Bimanesh mengambil alih pekerjaan saya, beliau tensi sendiri sambil mengatakan ke pasien hasilnya 180/110, tapi pasien tetap diam saja," ungkap Indri, merujuk proses pengukuran tekanan darah (tensi) Setnov saat itu.

Baca juga: Dokter sebut Novanto cedera kepala dan lecet

Sedangkan, menurut dia, luka lain yang dialami Setnov adalah sedikit lecet di tangan kiri dan kanan, serta di dahi sebelah kirim.

"Setelah itu saya mengambil alat EKG untuk merekam jantung pasiennya. Sebelum tindakan, saya selalu minta izin pasiennya, `Pak saya rekam jantung ya`. Bapak itu diam saja dan matanya masih merem," ujar Indri.

Sesudah menyelesaikan observasi singkat, Bimanesh pun memerintahkan Indri untuk menempel infus ke pasien.

"Dokter Bima mengatakan ke saya, pasang infusnya ditempel saja ya," demikian Indri Astuti.

Baca juga: Setnov jelaskan kecelakaan yang ia alami
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018