Jakarta, 6/4 (ANTARA News) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan para elit bangsa hendaknya mengedepankan musyawarah mufakat di dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

"Kondisi politik di Indonesia masih naik turun. Karena itu, para pemimpin bangsa, termasuk politikus, hendaknya memegang teguh musyawarah mufakat demi menciptakan ketenangan di masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, iklim demokrasi di Indonesia masih menuju ke arah dewasa. Ia yakin bila demokrasi Indonesia sudah matang dan dewasa, masalah musyawarah mufakat sudah otomatis di masyarakat dan tidak perlu dibicarakan lagi.

"Artinya, kita sudah sama-sama mengerti bahwa demokrasi ya begini ini, dan telah sesuai dengan garis-garis yang diinginkan para pendiri bangsa kita," katanya.

Ia mengatakan stabilitas demokrasi di suatu negara tergantung pada tiga hal, yakni persamaan di bidang hukum, kedewasaan berpolitik, dan kuat secara ekonomi.

Hendri yakin masalah hukum dan ekonomi bisa dikejar pemerintah, tetapi untuk pendewasaan politik harus langsung menyentuh ke hati nurani masyarakat.

"Pendewasaan politik inilah yang menjadi pekerjaan rumah berat," kata pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini.

Menurut Hendri, musyawarah mufakat merupakan kearifan lokal yang telah terbukti mampu menjadi fondasi bangsa yang kukuh.

"Dengan musyawarah dan mufakat itu, toleransi di Indonesia menjadi kekuatan yang luar biasa. Ini harus dijaga seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018