Jayapura (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Papua mendorong dunia usaha untuk menyalurkan dana kepedulian sosial atau "corporate social responsibility" untuk membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua (DPMPTSP) Papua, Jhon Way di Jayapura, Senin, menjelaskan "corporate social responsibility" (CSR) merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Ia menekankan khusus di Papua, perusahaan dalam menyalurkan CSR diharapkan bisa lebih memprioritaskan masyarakat asli Papua sebagai objek sasaran penyaluran program tersebut.

"CSR tersebut merupakan salah satu tanggung jawab dari perusahaan kepada masyarakat yang merupakan pemilik hak ulayat atau yang mendiami dimana lokasi perusahaan itu berada, sehingga program CSR itu diharapkan mampu meredam konflik sosial dari adanya keberadaan dan kehadiran perusahaan tersebut," katanya.

Jhon Way mengakui selain dari sisi CSR, kini Pemprov Papua juga memerlukan investor untuk membantu pemerintah menyukseskan program pembangunan.

"Pemerintah Provinsi Papua saat ini sangat membutuhkan kehadiran investor atau investasi yang sebesar-besarnya dalam rangka mendukung program pembangunan daerah, untuk itu pemerintah pusat juga telah merespon sehingga di harapkan banyak investor yang akan hadir dan berinvestasi di Papua ini," ujarnya.

Menurut dia, kini jumlah perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMD) yang berinvestasi di papua sebanyak 233 investor. Jumlah tersebut terbagi atas 146 PMA dan 87 PMD. Dari jumlah tersebut, total realisasi investasi yang ada di papua saat ini sebesar Rp79,45 miliar.

"Jumlah tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang masih aktif di papua masih sangat kurang, disamping itu juga, pemperdayaan investor melalui program CSR kepada Orang Asli Papua (OAP) sangat penting, khususnya di sekitar lokasi perusahaan itu berdiri," kata jhon Way.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018