Kota Gaza (ANTARA News) - Ratusan orang Palestina pada Selasa (16/4) memperingati "Hari Tahanan" di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel sebagai bagian dari protes massal yang dikenal dengan nama "Pawai Akbar Kepulangan".

Selama pertemuan terbuka tersebut, yang diselenggarakan oleh faksi Islam dan nasional Palestina, para peserta memegang gambar tahanan Palestina di berbagai penjara Israel dan meneriakkan slogan bagi pembebasan mereka.

"Pawai Akbar Kepulangan" selama enam pekan dimulai pada 30 Maret di lima tempat utama di sepanjang perbatasan bagian timur Jalur Gaza dengan Israel.

Pawai massal Palestina dijadwalkan mencapai puncaknya pada 15 Mei, hari setelah peringatan ke-70 proklamasi kemerdekaan Israel tapi diperingati oleh rakyat Palestina sebagai Hari Nakba, atau "Hari Bencana".

Anggota keluarga para tahanan menyerukan campur-tangan internasional, terutama PBB, guna meningkatkan kondisi di dalam penjara Israel dan mencapai pembebasan mereka.

"Fajar kebebasan takkan terelakkan datang buat semua tahanan tak peduli berapa lama itu baru terjadi," kata Diaa al-Agha, ibu dari seorang tahanan Palestina, kepada Xinhua, Rabu pagi. Anak ibu tersebut dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan telah mendekam di penjara selama 26 tahun.

Pada hari yang sama, sekelompok pemuda menerbangkan 70 layang-layang dengan gambar tahanan di satu kota tenda di sebelah timur Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.

Iyad Abu Fonoun, seorang pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), mengatakan masalah tahanan telah menyatukan semua orang Palestina untuk mengupayakan pembebasan mereka.

Talal Abu Zarifa, seorang pejabat di Front Demokratik bagi Pembebasan Palestina (DFLP), mengatakan kepada Xinhua peringatan Hari Tahanan menyoroti masalah tahanan sebagai tonggak sejarah perjuangan Palestina.

Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyebut masalah tahanan sebagai "prioritas nasional yang menjadi inti bagi pemimpin Palestina".

Ia mendesak masyarakat internasional dan kelompok hak asasi manusia agar melindungi hak asasi tahanan Palestina dan memaksa Israel untuk segera membebaskan mereka.

Menurut satu laporan dari Perhimpunan Klub Tahanan palestina, sebanyak satu juta kasus penangkapan orang Palestina telah didokumentasikan sejak 1967, dan 1.928 orang Palestina ditangkap pada 2018.

Sebanyak 48 orang Palestina telah dipenjarakan selama lebih dari 20 tahun, dan 12 orang Palestina selama lebih dari 30 tahun, kata laporan tersebut.

Selain itu, sebanyak 700 tahanan menderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian medis terus-menerus, termasuk 26 orang yang menderita kanker.

Rakyat Palestina telah memperingati Hari Tahanan setiap tahun sejak 17 April 1974, hari ketika lebih dari 6.000 tahanan palestina mengadakan pertemuan terbuka di berbagai kamp tahanan dan penjara Israel.

Baca juga: Raja Salman: Palestina isu terpenting Liga Arab
Baca juga: Palestina minta dukungan penuh KTT Liga Arab

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018