Beijing (ANTARA News) - Tiga puluh dua wisatawan China dan empat warga Korea Utara tewas dalam kecelakaan bus di Korea Utara, kata Kementerian Luar Negeri China, Senin, dengan dua warga negara China terluka parah dan dalam keadaan gawat.

Wisatawan China menyumbang 80 persen dari jumlah wisatawan asing ke Korut, kata wadah pemikir Korsel, Lembaga Kelautan Korea, yang memperkirakan pariwisata menghasilkan sekitar 44 juta dolar Amerika Serikat setiap tahun bagi negara terkucil tersebut.

Diplomat China pada Minggu bergegas ke tempat kecelakaan di Provinsi Hwanghae Utara itu, kata Kementerian Luar Negeri China.

Dalam pesan Twitter pada Senin pagi, saluran televisi berbahasa Inggris pemerintah China mengatakan, bus wisata terjatuh dari jembatan, menewaskan lebih dari 30 orang, tetapi kemudian menghapus pesan itu.

Saluran berita utama berbahasa China di televisi menunjukkan gambar sebuah bus biru yang terjatuh dengan roda yang berada di atas, dalam rekaman yang diambil saat cuaca hujan dalam gelap.

Gambar tersebut menunjukkan setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit, tetapi tidak memberikan rincian tentang korban.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Kesehatan China mengatakan mengirim tim ahli medis, bersama dengan peralatan dan obat-obatan ke Korut, untuk membantu mengobati korban.

Provinsi Hwanghae Utara yang berbatasan dengan Korsel adalah rumah bagi Kaesong, ibu kota Korea kuno yang dipadati turis.

Korut merupakan tujuan wisata yang populer dan unik bagi warga China, terutama yang berasal dari timur laut negara itu.

China mengatakan, lebih dari 237 ribu orang China berkunjung pada 2012, tetapi berhenti perkiraan pengunjung pada 2013.

China adalah pendukung ekonomi dan diplomatik Korut yang paling penting, meskipun Beijing marah pada uji coba nuklir dan misil Pyongyang yang berulang kali dilakukan dan mendukung sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang keras terhadap Korut.

Korut dan Korsel dalam tahap akhir persiapan pertemuan puncak pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di perbatasan desa gencatan senjata Panmunjom pada Jumat, demikian Reuters.
(Uu.KR-DVI)
 

Pewarta: system
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018