Purwokerto (ANTARA News) - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. terpilih sebagai rektor perguruan tinggi negeri tersebut untuk masa bakti 2018-2022.

Dalam rapat tertutup senat dengan agenda tunggal pemilihan rektor yang digelar di Ruang Rapat Rektorat Unsoed, Selasa siang, Prof Suwarto meraih 60 suara sedangkan dua calon rektor lainnya, yakni Dr. Agus Nuryanto, S.Si. meraih satu suara dan Prof. Dr. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S. mendapatkan 28 suara.

Usai rapat tertutup senat, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Prof. Dr. Ir. Wardhana Suryapratama, M.S. mengatakan proses pemilihan rektor diikuti oleh anggota senat yang hadir sejumlah 58 dari 60 orang.

"Jumlah tersebut berkurang seorang dari total anggota sejumlah 61 orang dikarenakan meninggal dunia, yakni almarhumah Prof. Sri Suhermiyati," katanya.

Ia mengatakan jumlah suara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam pemilihan rektor tersebut sebanyak 35 persen per 65 dikalikan jumlah suara senat yang sebanyak 58 sehingga diperoleh angka 31.

Dengan demikian, jumlah total suara sebanyak 89 yang terdiri atas 31 suara Menristekdikti dan 58 suara senat.

Dalam pemilihan Rektor Unsoed tersebut, Menristekdikti diwakilkan kepada Sekretaris Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Dr. Ir. Agus Indarjo.

Wardhana mengatakan pelantikan Rektor Unsoed dijadwalkan sebelum tanggal 28 April 2018 namun apabila tertunda, proses selanjutnya menjadi tanggung jawab Kemenristekdikti.

"Harapannya sebelum 28 April sudah dilantik. Tapi lokasinya tergantung dari Kementerian," katanya.

Sementara itu, Prof Suwarto mengatakan banyak sekali agenda yang harus segera dilakukan ke depan dengan rencana prioritas berupa peningkatan akreditasi, baik institusi maupun program studi.

Menurut dia, Unsoed ke depan harus meraih akreditasi A dan hingga saat ini, program studi yang terakreditasi A masih di bawah 30 persen sehingga harus dibenahi.

"Dosen juga perlu didorong untuk menjadi guru besar. Sekarang jumlah guru besar baru 26 orang dari 1.000 dosen di Unsoed," kata pakar pertanian itu.

Ia mengatakan pada era "milestone" kedua, tema besar yang diusung adalah Unsoed Berkontribusi, sehingga dosen perguruan tinggi negeri ini harus memberikan karya inovatif kepada masyarakat, dunia ilmu, dan industri yang bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas publikasi ilmiah.

Selain itu, kata dia, kerja sama internasional baik dengan pemerintah dan swasta terus digalakkan untuk meningkatkan reputasi Unsoed.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018