Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia ingin mempromosikan konsep Islam jalan tengah (wasatiyyat Islam) kepada umat Muslim di seluruh dunia melalui kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia (HLC-WMS).

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menyosialisasikan tentang persiapan kegiatan tersebut kepada para duta besar negara sahabat di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu.

Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia itu di Bogor pada 1-3 Mei dan di Jakarta pada 4 Mei 2018.

Kegiatan itu rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kegiatan HLC-WMS akan membahas tentang Islam jalan tengah (wasatiyyat Islam), yakni mulai dari tataran konsep, pelaksanaan nilai-nilai wasatiyyat Islam dari masa ke masa, pengalaman Indonesia dalam pelaksanaan wasatiyyat Islam, serta tantangan dan peluang pelaksanaannya dalam peradaban global.

Dalam kegiatan tersebut akan hadir Imam Besar Al-Azhar, Yang Mulia Ahmed Ath-Thayyeb sebagai pembicara kunci. Sekitar 50 tokoh ulama dan cendikiawan Muslim Indonesia akan menjadi peserta dalam kegiatan itu.

Selain itu, akan hadir pula 50 tokoh ulama dan cendikiawan dunia dari berbagai negara, antara lain dari Uni Emirat Arab, Kuwait, Lebanon, Suriah, Aljazair, Singapura, Filipina, India, Bangladesh, China, Australia, Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Jepang, Thailand, Malaysia, Arab Saudi, Inggris, Rusia.

Menurut Din Syamsuddin, kehadiran para ulama dan tokoh cendikiawan dunia dalam forum HLC-WMS juga dapat menjadi peluang mempromosikan konsep Wasatiyyat Islam yang berkembang di Indonesia.

Din Syamsuddin optimistis konsep Islam jalan tengah ala Indonesia dapat menjadi model di dunia untuk menyelesaikan permasalahan global.

"HLC-WMS akan melahirkan Bogor Message, dokumen penting yang bisa menjadi acuan umat manusia dalam mengembangkan peradaban melalui prinsip jalan tengah," ujar Din.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018