Jakarta (ANTARA News) - Era mobil listrik di Indonesia sudah di depan mata terlihat dengan semakin gencarnya para agen pemegang merek (APM) memperkenalkan model-model kendaraan listriknya di Tanah Air.

Salah satu hal yang menjadi kendala dalam mengembangkan market mobil listrik di Indonesia adalah harganya yang mahal, faktor pajak dan tentunya ketersediaan infrastruktur pengisian daya listrik (charge/cas).

Technical Instructor PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Rahardito Dio Prastowo, menjelaskan pada dasarnya mobil listrik bisa dicas di rumah kendati membutuhkan waktu pengisian yang lebih lama, ketimbang waktu yang dibutuhkan jika diisi melalui perangkat quick charging.

Rahardito mengatakan pengguna mobil listrik di Jepang umumnya mengisi daya listrik di port pengisian umum karena hanya membutuhkan waktu sekira 25 menit untuk 80 persen kapasitas baterai. Sedangkan untuk mengisi daya di rumah membutuhkan waktu 6 jam sampai 10 jam, tergantung nilai ampere dari daya listrik di rumah.

Baca: Komentar komunitas Outlander Sport usai cicipi versi PHEV

Ia menjelaskan, mobil listrik Mitsubishi i-MIEV bisa dicas sampai penuh selama 6 jam dengan daya listrik AC230 volt dengan 15Ampere, 8 jam untuk 10 Ampere dan 10 jam untuk 8 Ampere.

Sedangkan pada listrik rumah tangga di Indonesia dengan rata-rata 6 Ampere, pengisian daya tetap bisa dijalankan kendati memakan waktu yang lebih lama.

"Yang dipakai i-MIEV 230volt, jadi 220volt tidak terlalu buruk. Tapi di Indonesia kebanyakan 6 ampere. Kalau waktunya lama mungkin saja akan sedikit mengganggu," kata Rahardito Dio Prastowo dalam sebuah diskusi pada hari jadi ke 15 tahun Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Sentul, Bogor, Sabtu.

Pada akhir Februari 2018, Mitsubishi Motors telah memberikan 8 unit Mitsubishi Outlander PHEV, 2 unit kendaraan listrik i-MiEV serta 4 unit quick charger kepada pemerintah untuk studi bersama terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia.

Rahardito menilai jika regulasi mobil listrik telah dirampungkan, maka pemerintah bisa menerapkan wilayah khusus penggunaan mobil listrik secara bertahap, seperti di Jepang.

Baca: Mitsubishi Indonesia harapkan kebijakan mobil listrik mampu ciptakan harga terjangkau
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018