Jakarta (ANTARA News) - Kantor berita KCNA melaporkan bahwa Korea Utara menunda pertemuan tingkat menteri Korea Utara-Korea Selatan yang semestinya digelar Rabu ini.

Pertemuan itu tadinya difokuskan pada rencana implementasi deklarasi KTT Antar-Korea, termasuk janji mengakhiri secara resmi Perang Korea 1950-1953 dan mengejar denuklirisasi menyeluruh.

"AS mesti berupaya menciptakan atmosfer untuk kesalingmenghormati dan saling percaya sebelum dialog, bukan memamerkan lelucon bodoh yang bisa membalikkan kecenderungan baik yang tercipta karena banyak usaha keras," tulis KCNA seperti dikutip Reuters.

Korea Selatan menyebut keputusan sepihak Korea Utara itu sebagai hal yang disayangkan.

"Langkah Utara semacam itu tidak konsisten dengan semangat dan tujuan fundamental Deklarasi Panmunjeom yang sudah disepakati oleh para pemimpin Selatan dan Utara pada 27 April," kata Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Baik Tae-hyun.

Langkah Korea Utara itu sendiri dipicu oleh kemarahan Utara atas digelarnya latihan militer bersama Korea Selatan-Amerika Serikat yang berada di bawah sandi "Max Thunder" yang melibatkan pesawat-pesawat tempur siluman dan bomber B-52 milik AS.

Pentagon berkilah latihan militer bersama dari 14 sampai 25 Mei itu adalah latihan rutin dan defensif. Latihan perang udara itu sendiri diadakan dia Pangkalan Udara Gwangju yang skalanya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun lalu, Max Thunder melibatkan 1.500 pesawat tempur AS dan Korea Selatan, termasuk jet tempur  F-16, demikian Reuters.

Baca juga: Korea Utara ancam batalkan pertemuan dengan AS
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018