Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar sahur bersama dengan warga di perkampungan Muteran RW 08, Kelurahan Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Selasa pagi.

"Kita butuh pemimpin yang komitmen, disitu pemimpin yang mau belajar, nantinya pemimpin yang mau belajar. Kalau pemimpin yang `mekedel` (sombong) susah," kata Risma saat sahur bersama.

Selain sahur bersama, Risma juga mendeklarasikan gerakan "Kabeh Seduluran" (semua bersaudara) yang merupakan bagian dari Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarnoputri (Mbak Puti).

Menurut Risma, ada beberapa alasan ikut mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 2 Gus Ipul dan Mbak Puti kepada warga Surabaya, salah satunya adanya kekecewaan terhadap pasangan Cagub dan Cawagub Jatim nomor 1 Khofifah Indarparawansa dan Emil Dardak.

"Waktu saya kampanye periode kedua. Ibu calon nomor 1 minta saya datangkan 8 ribu dan saya bisa datangkan 12 ribu orang, tapi beliau tidak datang dan tidak dihubungi," katanya.

Atas kejadian tersebut, Risma mengingatkan kepada warga Surabaya agar memilih pemimpin yang mempunyai komitmen dan mau belajar.

Selain itu, Risma juga menyoroti gaya kepemimpinan Cawagub nomor urut 1 Emil Dardak yang dinilai tidak mempunyai komitmen pada warganya di Kabupaten Trenggalek.

"Trenggalek dua tahun lalu longsor, saya kirim petugas. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan. Satu periode saja, saya masih belum bisa mengerjakan semuanya, makanya sekarang saya kejar, semoga sebelum waktu saya habis bisa selesai dan warga bisa makmur," ujarnya.

Risma kembali mengungkapkan alasan lain yang cukup penting untuk membantu kampanye Gus Ipul-Mbak Puti terkait pendidikan gratis untuk siswa SMA/SMK di Jatim, khususnya Surabaya.

"Gus Ipul bilang ke saya, oke bu Risma saya penuhi. Kalau APBD Provinsi Jatim tidak kuat, saya lepas biar Surabaya kelola. Makanya saya bantu pasangan nomor dua karena Gus Ipul janji akan berikan pengelolaan SMA/SMK ke Surabaya," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018