London (ANTARA News) - Pembawa acara televisi Amerika, Oprah Winfrey, kembali menegaskan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden, mengatakan bahwa itu akan "membunuhnya", menghapus spekulasi mengenai potensinya mengikuti pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2020.

Dalam wawancara dengan majalah Vogue Inggris, aktris dan produser itu kembali menanggapi hal yang sudah banyak dibahas mengenai apakah dia mengincar Gedung Putih setelah berpidato menggebu-gebu di acara Golden Globe tahun ini.

"Dalam struktur politik itu, semua kebohongan, omong kosong, kejahatan, sampah dan sebagainya... saya merasa tidak bisa hidup di situ," kata Winfrey pada majalah yang menampilkan dirinya dalam sampul edisi Agustus.

"Saya tidak akan bisa melakukannya. Itu bukan bisnis bersih. Itu akan membunuhku."

Winfrey mendapat respons meriah saat bicara tentang dukungan untuk korban pelecehan seksual ketika menerima penghargaan di Golden Globe, di mana dia memuji perempuan-perempuan yang bicara soal pelecehan dan kekerasan di Hollywood dan tempat lainnya.

"Orang bilang 'ini adalah masa kelam', tapi bagaimana bila kita menggeser paradigma itu? Karena saya melihatnya berbeda," kata Winfrey, merujuk pada gerakan #metoo dan Time's Up.

"Saya melihatnya begini, 'Bukankah hebat kita mulai terjaga?' Selama bertahun-tahun, perempuan harus menahan segala kegilaan. Inilah yang terjadi pada orang-orang. Mereka tak hanya membiarkan diri tersiksa, tapi larut dalam emosi. Kau harus bergantung pada kebahagiaan."

Perempuan yang biasa disebut Oprah itu juga bicara mengenai undangan pernikahan Pangeran Harry dari kerajaan Inggris dengan aktris Meghan Markle pada Mei.

Upacara itu, yang juga diisi khotbah menggebu-gebu dari uskup Afrika-Amerika Michael Curry mengenai kekuatan cinta, disaksikan oleh jutaan mata di seluruh dunia.

"Khotbah itu membuatku merasa bahwa segalanya mungkin di dunia dengan kekuatan cinta," katanya sebagaimana dikutip Reuters. "Pendeta Curry benar!"
 

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018