Kupang (ANTARA News) - Massa pendukung salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati Alor, NTT, Kamis petang bentrok dengan petugas pengamanan yang sedang mengamankan tempat berlangsungnya rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara.

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Polisi Jules Abraham Abast yang dikonfirmasi Antara di Kupang, Kamis malam mengatakan, bentrok antara massa dengan petugas karena massa berusaha masuk ke tempat berlangsungnya rapat pleno.

"Menurut informasi yang saya dapatkan bahwa, saat pleno pada sore hari tadi (Kamis-red) sempat memang ada massa yang ingin memaksa masuk atau mendekati tempat pleno perhitungan suara di KPUD Alor," kata Kombes Jules Abraham Abast .

Namun karena kapasitas yang tidak memungkinkan sehingga oleh petugas pengamanan tetap tidak diperbolehkan masuk atau mendekati tempat pleno yang sedang berlangsung.

Tetap massa terus berusaha memaksa masuk dan mendekati ke tempat pleno sehingga terjadi bentrokan dengan petugas pengamanan yang mengamankan tempat pleno, katanya menjelaskan.

Kejadian bentrokan tersebut kebetulan terjadinya jauh dari lokasi tempat berlangsungnya pleno di KPUD Alor, sekitar 200 meter dekat perempatan Telkom.

Petugas pengamanan kemudian berhasil membubarkan aksi massa sehingga pleno dapat tetap berjalan dengan aman dan lancar.

Situasi di KPU dan seputaran Kota Kalabahi, Alor sampai saat ini masih aman dan kondusif, katanya menambahkan.

Mengenai adanya bakar membakar, dia mengatakan, massa membakar ban mobil tetapi jauh dari lokasi berlangsungnya pleno.

"Kejadian bakar ban setelah dibubarkan pakai air dari water canon dan tercerai berai. Massa lalu membubarkan diri. Mungkin pulangnya ada yang masih tidak puas lalu bakar ban namun langsung dipadamkan oleh anggota," kata Kombes Jules Abraham menjelaskan.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018