Lanzhou, China (ANTARA News) - Pemerintah kota Lanzhou mendorong pengusaha memasarkan mi daging sapi (niurou mian), salah satu makanan halal sangat terkenal di China, ke Indonesia.

"Seharusnya, di sana (Indonesia) sudah ada `niurou mian`," kata Wali Kota Lanzhou Zhang Wei Wen kepada Antara di Lanzhou pada Sabtu sore.

Menurut dia, di Malaysia sudah lama terdapat warung makanan halal khas ibu kota provinsi Gansu itu, yang berada di wilayah barat daratan Tiongkok.

"Bahkan, pemodal Malaysia juga sudah lama membuka usaha di sini," kata Zhang dengan mengharapkan pengusaha Indonesia melakukan hal sama di wilayahnya.

Ia melihat budaya masyarakat kota Lanzhou tidak jauh berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia, yang gemar makanan halal.

Lanzhou identik dengan rumah makan menyajikan menu halal dengan bahan utama daging kambing dan daging sapi, yang prosesnya mendapatkan pengawasan dari perhimpunan Islam setempat.

Ma Bao Zi warga setempat yang beragama Islam pertama kali memperkenalkan mi daging sapi pada 1902. Perjalanan sejarah mi daging sapi yang dipelopori oleh Ma tersebut tergambarkan dalam diorama di Museum Peninggalan Tak Benda Kota Lanzhou.

Mi kuah bening yang disajikan dengan irisan daging sapi tipis-tipis atau potongan dadu itu mendapat sambutan luas di seantero daratan China.

"Hingga saat ini, `Lanzhou Niurou Mian` sudah ada di 40 negara di dunia," kata Direktur Penerangan Umum Pemerintah Kota Lanzhou Su Yong.

Pihaknya memperkirakan bahwa dalam sehari tidak kurang dari satu juta mangkuk mi daging sapi terjual di Lanzhou.

Jumlah warung, restoran, dan rumah makan yang menjual mi daging sapi di Lanzhou sekitar 3.000 unit. Hampir di setiap kota di China, termasuk Beijing, terdapat warung Lanzhou yang menjual makanan halal, salah satunya mi daging sapi.

Lanzhou, yang dibelah oleh Sungai Kuning, adalah kota tertua dalam peradaban China.

"Lanzhou mungkin sudah ada sejak 6.000 atau 8.000 tahun lalu, sedangkan Xi`an (ibu kota Provinsi Shaanxi) baru 3.000 tahun, apalagi Beijing, baru 500 tahun. Demikian pula halnya dengan Shanghai, yang masih berusia 100 tahun," kata Su.

Wilayah Provinsi Gansu yang mayoritas pegunungan dan gurun pasir itu berbatasan dengan Provinsi Xinjiang di sebalah barat, Mongolia Dalam (utara), Ningxia dan Shaanxi (timur), Sichuan (selatan), dan Qinghai (barat daya).

Dari sekitar 27 juta jiwa penduduk Provinsi Gansu, terdapat sekitar 1 juta jiwa memeluk agama Islam yang kebanyakan beretnis Hui.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018