Bandung (ANTARA News) - Dua orang peserta aksi long march dari Ciamis ke Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Wapres pendamping Joko Widodo terpaksa dipulangkan karena mengalami lecet-lecet saat berjalan menuju Jakarta.

"Kita siapkan tim kesehatan, tapi dari kepolisian pun ada. Tadi ada dua orang yang terpaksa dipulangkan karena mengalami lecet-lecet setelah berjalan dari Banjar," kata Korlap Long March Laskar Santri, Jauhar Anwari, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu.

Dia mengatakan ratusan massa pendukung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Calon Wakil Presiden RI 2019, yang tergabung dalam Laskar Santri Priangan sudah bergerak melanjutkan aksi long march-nya dari Ciamis menuju Tasikmalaya.

Menurut Jauhar, para santri melalui aksi jalan kakinya dari Kota Banjar sampai Jakarta, membawa mandat para kyai dan ulama agar Cak Imin berupaya maksimal untuk menjadi pemimpin bangsa.

"Sudah saatnya rakyat Indonesia dipimpin oleh sosok yang agamis, tetapi juga nasionalis. Kita mengawal amanat para kiyai untuk Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa," kata dia.

Menurut dia lanjutan aksi long march menuju Tasikmalaya ini ditargetkan diikuti oleh 500 santri dan para santri akan bergabung secara bertahap yang akan bergabung di tengah perjalanan.

"Di kawadan Alun-alun Ciamis, target massa yang bergabung sekitar 500 orang sampai Tasikmalaya," katanya.

Jauhar mengatakan, aksi tersebut telah dipersiapkan secara matang guna mengantisipasi segala bentuk risiko yang bisa menimpa para peserta.

Selain berkoordinasi dengan aparat keamanan, tim internal Laskar Santri pun telah menyiapkan keperluan logistik, termasuk tim kesehatan.

Sesampainya di masjid agung Tasikmalaya, lanjut dia, para peserta akan berkumpul sambil beristirahat. Namun kesempatan itu akan diisi dengan orasi sambil menunggu jadwal Salat Ashar.

Oleh karena itu, Jauhar menegaskan bahwa timnya telah melakukan langkah antisipasi yang ketat guna menjamin keamanan para peserta, mengingat jarak ratusan kilometer Banjar ke Jakarta sangatlah berat, terlebih ditempuh dengan cara berjalan kaki.

Namun, kata dia, semangat mendorong Cak Imin sebagai perwakilan kaum santri agar sampai pada posisi Cawapres pada Pemilu 2019, menjadi penyemangat tersendiri guna mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia bahwa negeri ini butuh pemimpin yang lahir dari kalangan agama.

"Nanti para santri akan menuju rumah Cak Imin di Jakarta, karena aksi ini tidak berkaitan dengan partai A atau partai B. Nanti kita tidak banyak diskusi dengan Cak Imin. Buat apa banyak diskusi. Kita hanya menyerahkan mandat para kiyai bahwa Cak Imin harus menjadi pemimpin Indonesia," kata dia.

Baca juga: 3.000 orang "long march" Bandung-Jakarta dukung Cak IminBaca juga: Muhaimin ingatkan perlunya dialog Kemenag dengan mubaligh

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018