Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan Ma`ruf Amin dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Presiden Joko Widodo salah satunya karena pertimbangan elektabilitas.

"Kita memutuskan ini setelah mendengarkan 2.500 `opinion leaders` yang ada di tingkat pusat dan daerah yang terus kita dengar secara seksama," kata Romahurmuziy di Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, pertimbangan pemilihan Ma`ruf sebagai cawapres pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 juga mengacu kepada penerimaan sejumlah pihak yang beranekaragam.

Romy menjelaskan hal itu juga dilakukan demi kenyamanan kontestasi pada Pilpres 2019 untuk menghindari nuansa kebencian yang didasarkan kepada unsur SARA.

"Secara politik, beliau juga mewarnai seluruh spektrum politik yang ada di koalisi karena tentu spektrum politik itu juga ada spektrum politik nasionalis, ada spektrum politik religius di mana Kiai Ma`ruf Amin merupakan titik temu itu," ujar Romy.

Presiden Joko Widodo memutuskan Ma`ruf Amin sebagai cawapres mendampinginya dalam Pilpres 2019.

"Setelah melalui perenungan yang mendalam dan dengan mempertimbangkan saran dari berbagai elemen masyarakat, maka saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai-partai koalisi yaitu koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres 2019-2024 adalah Prof Dr KH Ma`ruf Amin," kata Jokowi usai pertemuan koalisi partai pendukung.

Dia menyebut Ketua Majelis Ulama Indonesia itu sebagai sosok yang memiliki banyak pengalaman dan bijaksana.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018