Mekkah (ANTARA News) - Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir mengingatkan komitmen anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melayani jamaah menjelang fase ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna/Armina).

Kepada Media Center Haji di Mekkah, Rabu, dia mengatakan komitmen PPIH untuk melayani para Tamu Allah harus betul-betul dipegang dan dilaksanakan.

Fase Armuzna, ia mengatakan, sangat krusial karena selama tahapan itu seluruh jamaah haji akan berkumpul di lokasi yang sama dan tinggal di fasilitas terbatas di tengah cuaca yang belum tentu bersahabat, terutama bagi jamaah dari Indonesia yang beriklim tropis.

Oleh karena itu, dia mengingatkan anggota PPIH, terutama yang belum berhaji, untuk memprioritaskan pelayanan bagi jamaah sambil tetap melaksanakan rukun ibadah haji.

Kecerdasan mengatur waktu dan tenaga untuk beribadah dengan tetap mengedepankan tugas melayani jamaah, menurut dia, sangat penting.

Pada fase Armuzna, lanjut dia, petugas bakal menghadapi banyak persoalan, seperti banyaknya anggota jamaah yang kelelahan dan membutuhkan bantuan atau perlu dievakuasi ke tenda perawatan.

Mereka dituntut sigap mengatasinya. 

Khoirizi mengatakan suhu di Armuzna yang diperkirakan sampai 50 derajat Celsius saat fase Armuzna juga berpotensi menimbulkan persoalan.

Selain meningkatkan risiko jamaah mengalami dehidrasi dan gangguan kesehatan, suhu yang tinggi akan menyulitkan petugas menyiapkan makanan untuk jamaah di dapur.

Petugas, kata dia, juga akan mengalami kendala saat melayani jamaah karena harus banyak bekerja di kawasan terbuka di bawah sengatan terik matahari.

Dia mengimbau seluruh petugas untuk bisa mengatur diri agar bisa tetap memberikan pelayanan prima kepada jamaah.

Kepada jamaah, dia menyarankan agar menghindari paparan sinar matahari langsung, serta mengonsumsi cairan dan makanan dalam jumlah cukup agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Ia mengatakan masa Armuzna adalah hari-hari yang menuntut petugas fokus pada pekerjaan, karena tidaklah mudah mengawal pergerakan serta melayani 221 ribu orang dari Mekkah ke Arafah dalam waktu sehari kemudian mengawalnya kembali ke Mekkah.

Pada 8 Dzulhijah jamaah haji akan mulai bergerak ke Arafah. Dalam perjalanan mereka menghadapi lalu lintas padat karena jutaan jamaah haji dari negara lain juga menuju Arafah untuk berwukuf keesokan hari.

"Kalau tidak menggunakan manajemen dan strategi yang tepat maka akan berantakan," kata Khoirizi.

Baca juga:
3.849 petugas akan layani jamaah di Armina
Menteri Agama cek persiapan menuju Arafah


 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018