Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut akan membentuk Tim Investigasi untuk mencari secara menyeluruh penyebab terjadinya kebakaran pada KRI Rencong-622 yang sedang melaksanakan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III, Selasa pagi, di sekitar perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III. 

"Diharapkan dari hasil investigasi ini dapat dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi serta menghindari kejadian serupa dimasa yang akan datang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa. 

Kadispenal menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat KRI bergerak dari laut menuju dermaga umum Sorong untuk melaksanakan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong.

"Sekitar pukul 07.00 WIT kapal melaksanakan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU GT sempat GT hidup dan kemudian mati, saat diperiksa pada Control GT indikator tidak ada kelainan, akan tetapi pada saat dicek ke Ruang GT tiba-tiba muncul api," ujarnya. 

Merespon kondisi tersebut, kata Gig, prajurit KRI Renconf langsung melaksanakan peran kebakaran, setelah ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.

Namun, kobaran Api semakin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal dan guna menghindari korban jiwa. Karena rawan kemungkinan terjadinya ledakan Komandan KRI memutuskan untuk melaksanakan peran peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong-622.

"Pada saat proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melaksanakan penyelamatan kapal sesuai prosedur yang berlaku, juga melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando atas tentang kondisi yang dihadapi di lapangan," jelas Kadispenal.

Namun, tambah dia, dengan berbagai upaya penyelamatan yang dilaksanakan, karena kebakaran makin membesar dan tidak dapat ditanggulangi lagi maka Komandan memutuskan untuk seluruh anggota meninggalkan Kapal. 

Akhirnya kapal tidak dapat terselamatkan lagi dan kapal tenggelam pada posisi Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.

Sementara itu, seluruh ABK KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang dapat diselamatkan.

KRI Rencong -622 merupakan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), kapal ini dibuat di Galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1979. Kapal ini di desain sebagai kapal berkecepatan tinggi dimana badan kapal terbuat dari aluminium.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018