Jakarta (ANTARA News) - Seorang pria yang memanjat papan baliho setinggi 25 meter di samping Jalan Layang (flyover) Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta, sejak Rabu dinihari, berniat melakukan aksi nekatnya tersebut selama tiga hari tiga malam berturut-turut.

"Tadi dari pagi sudah ada petugas dari Kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran bergantian membujuk pria itu namun tak berhasil, dan menurut petugas, pria itu akan turun setelah di atas selama tiga hari tiga malam," kata salah satu petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wardi yang berjaga di lokasi.

Pria itu mengenakan jaket ala tentara, memegang tiang dengan bendera Merah Putih di atasnya serta membentangkan spanduk berisi kritikan pada pemerintah.  Pria itu terlihat sudah mempersiapkan kebutuhannya untuk bertahan selama tiga hari di atas baliho tersebut.

"Kata petugas yang naik, dia bawa banyak makanan disimpan dalam tasnya yang cukup besar," ujar Wardi.

Wardi dan rekan-rekannya akan berada di atas jalan layang tersebut hingga pukul 21:00 WIB.

Karena aksinya tersebut, pria pemanjat baliho yang diduga kuat bernama Agustinus Woro ini menjadi tontonan warga pengguna jalan yang melintas dan cukup menyebabkan kemacetan di jalan layang Raya Bogor ini.

Petugas Satpol PP menggunakan mobil berpengeras suara meminta warga yang melintas untuk melanjutkan perjalanan.

Berdasar penuturan para petugas, Agustinus yang sempat bikin heboh lantaran kerap memanjat sejumlah tiang tinggi di Ibu Kota ini, mulai melakukan aksinya sejak pukul 02:00 WIB.

Selain memanjat tiang baliho yang merupakan aksi kelimanya ini, Agustinus juga membentangkan spanduk yang berisi kritikan terhadap pemerintah serta melempar surat permintaan yang ditujukan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut kasus kematian keponakannya yang bernama David Natalis di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak dipercayainya tewas karena kecelakaan.

Selain melayangkan surat pada Kapolri dan Panglima TNI, Agustinus juga menulis surat yang isinya menerangkan dirinya menunggu mantan Ketua MK Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie datang ke lokasi untuk membawa dirinya menyelesaikan kasus yang menurutnya besar dan sudah dijanjikan Presiden Joko Widodo.

Di bawah surat yang sudah dikantongi petugas dari Pemadam Kebakaran itu, dia juga membuat tanda strip bertulis “Kontras dan Komnas Anak”. 

Baca juga: Pemanjat baliho di Slipi lemparkan surat
Baca juga: Aksi sang pemanjat papan reklame 25 meter menurut ahli kesehatan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018