Jakarta (ANTARA News) - Grup Lippo mengucurkan dana sebesar 650 juta dolar AS pada First Media, sebuah perusahaan penyelenggara jasa multimedia berbasis broadband milik grup tersebut, mengingat besarnya kebutuhan global akan konektivitas. "Investasi yang besar untuk empat tahun ke depan merupakan komitmen Group Lippo dalam membangun dan mengembangkan sebuah perusahaan di bidang informasi, komunikasi dan hiburan" kata Chief Executive Officer First Media, F Feliciano, kepada pers di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan Grup Lippo secara berkesinambungan dengan cepat memperluas jaringan untuk menjangkau konektivitas ke rumah-rumah ke dalam komunitas dan juga ke dunia bisnis. Karena itu, dengan jaringan Hybrid Fiber Coaxial yang telah ada, maka Grup Lippo telah memiliki jaringan broadband terbesar dan terluas di Indonesia, katanya. Menurut dia, industri hiburan dan media global akan berkembang hingga 18 triliun dolar AS dalam beberapa tahun mendatang dan broadband akan menjadi penggerak utama dalam pembelanjaan untuk memperoleh akses. "Ini merupakan industri yang sangat menarik dan First Media membangun berdasarkan kesempatan yang ada. Kami memposisikan diri untuk mengambil kesempatan dari apa yang biasa dikenal dengan "konvergensi" dasar-dasar yang berbeda dalam memberikan informasi dan pengalaman baru kepada masyarakat," ucapnya. Dikatakannya prospek pasar bisnis tersebut sangat besar, karena dari 40 juta pengguna televisi, baru 500 ribu yang memakai televisi berkabel. Begitu pula dari 18 juta pengguna internet hanya 2 juta pelanggan internet, karena pasar yang besar itu harus dimanfaatkan lebih cepat untuk menarik pelanggan lebih banyak, katanya. Melihat potensi cukup besar itu, menurut dia Grup Lippo berusaha memperbesar usaha yang diharapkan akan menjadi pusat dalam memberikan informasi, hiburan dan komunikasi di dalam negeri. Karena itu First Media secara agresif mengembangkan dan meningkatkan jaringannya menjangkau lebih dari 1 juta rumah yang akan dicapai pada tahun 2009, katanya. "Kami akan mengembangkan area-area ini secara independen atau bekerjasama dengan pemain-pemain global lainnya dalam memberikan layanan yang terpercaya dan berkualitas untuk memenuhi tuntutan pasar, katanya. Indonesia, menurut dia, merupakan pasar yang besar dengan pertumbuhan yang berkembang pesat, namun belum terakses broadband, merupakan potensi yang besar untuk First Media, terutama untuk jaringan digital Triple Play-nya yang siap pakai. Apalagi first Media merupakan perusahaan penyedia program kabel TV dan broadband internet terbesar di Indonesia, tegasnya. Ketua Umum Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sylvia Sumarlin dalam kesempatan itu mengatakan, suatu langkah yang idealis untuk suatu perusahaan yang bersedia memberikan komitmennya dalam mengembangkan akses internet serta konten di bidang multimedia. Investasi yang dilakukan itu diharapkan dapat mendobrak keterbelakangan Indonesia menjadi masyarakat maju dan sejahtera, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007