Indonesianis merupakan orang asing yang memiliki ketertarikan khusus kepada Indonesia, memiliki kekhususan ilmu akademik tentang Indonesia, dan secara berkelanjutan terlibat dalam pembangunan Indonesia secara intelektual
Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mempertemukan Indonesianis dari berbagai negara di dunia dalam kegiatan Forum Indonesianis se-dunia yang digelar di Denpasar, Bali guna membahas peran generasi milenial.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kemlu Siswo Pramono dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa secara garis besar Indonesianis adalah orang asing yang memahami dan mencintai budaya Indonesia.

"Di tengah perkembangan global dewasa ini dan dengan semakin pesatnya kemajuan Indonesia, sudah waktunya memberikan perhatian lebih kepada para Indonesianis untuk menyalurkan perhatian dan ketertarikan mereka kepada Indonesia," katanya pada pembukaan kegiatan tersebut di kampus Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

Dia menambahkan bahwa Forum Indonesianis se-dunia merupakan kegiatan yang tepat untuk mempertemukan para Indonesianis dari seluruh dunia dalam menyalurkan perhatian mereka kepada Indonesia.
 

Menurut Siswo, Indonesianis merupakan orang asing yang memiliki ketertarikan khusus kepada Indonesia, memiliki kekhususan ilmu akademik tentang Indonesia, dan secara berkelanjutan terlibat dalam pembangunan Indonesia secara intelektual.

Forum yang digelar pada 29 hingga 30 Oktober 2018 tersebut diikuti oleh 200 peserta yang merupakan akademisi, peneliti, mahasiswa, serta pegiat seni dan budaya.

Di antara para peserta, 145 orang merupakan Indonesianis yang tergolong generasi milenial dari 43 negara seperti Amerika Serikat, Australia, Botswana, Republik Ceko, Hongaria, dan China. Saat ini mereka sedang menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

Tema besar forum, yakni, "Peran Generasi Milenial", dibahas dalam diskusi pleno dan pelatihan dengan tiga sub tema, yaitu, "Membangun Perdamaian Dunia:Kontribusi Indonesia Dalam Dunia Yang Damai", "Pecapaian Indonesia Dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembangunan", serta "Mempromosikan dan Melestarikan Kekayaan Budaya Indonesia".

Pada sesi pleno para peserta kegiatan juga membahas tema "Masa Depan Indonesianis".

Forum internasional itu juga menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, pembuatan batik, dan pertunjukan gamelan oleh sejumlah Indonesianis. 

Baca juga: Indonesianis: jangan fobia maraknya jilbab di Indonesia
Baca juga: Beberapa pengamat asing bicara tentang Indonesia kini

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018