Bila menemukan akun yang memunculkan akun ujaran kebencian, hoaks, kampanye hitam, ada baiknya tinggalkan akun itu. Tidak perlu dibaca, apalagi di-share."
Jakarta (ANTARA News) - Media sosial (medsos) bukan hanya sebagai tempat sharing atau berbagi, tapi juga tempat edukasi bagi masyarakat, ujar pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.

"Karena itu, medsos harus dikelola secara benar dan santun," kata Hendri di Jakarta, Rabu.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi ini mengatakan, harus diakui saat ini banyak konten negatif di medsos, seperti hoaks dan ujaran kebencian, yang bila dibiarkan bukan hanya meresahkan, melainkan juga bisa merusak persatuan.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk menanggulangi sisi negatif medsos dengan melakukan cek, ricek, berpikir cerdas, dan bertanggung jawab dalam mengelola akun medsos masing-masing.

"Bila menemukan akun yang memunculkan akun ujaran kebencian, hoaks, kampanye hitam, ada baiknya tinggalkan akun itu. Tidak perlu dibaca, apalagi di-share," ujar Hendri.

Menurut dia, narasi kebencian yang tersebar di medsos tidak hanya berimbas pada pembuat, tapi juga berimbas secara luas di masyarakat.

"Memang agak klise, tapi apa pun itu akun medsos menjadi tanggung jawab pemilik akun masing-masing," katanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018