Sampel darah anggota keluarga ini untuk dicocokkan dengan DNA penumpang korban pesawat naas ini di Jakarta
Pangkalpinang, (ANTARA News) - Tim Bidang Kesehatan (Bidokkes) Polda Kepulauan Bangka Belitung mengirimkan 28 sampel darah keluarga korban, guna mempercepat identifikasi jenazah korban Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Sampel darah anggota keluarga ini untuk dicocokkan dengan DNA penumpang korban pesawat naas ini di Jakarta," kata Kepala Bidang Dokkes Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Ahmad Fauzi di Pangkalpinang, Rabu.

Selain sampel darah keluarga korban, pihaknya juga mengirimkan 13 barang pribadi milik penumpang Lion Air 610 yang berangkat dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada Senin (29/10) pagi.

Baca juga: Hasil pemeriksaan 24 kantung jenazah JT 610 diumumkan

"Sampel darah dan barang pribadi milik penumpang ini dibawa menggunakan Sriwijaya Air untuk diperiksa dan dicocokKan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri di Jakarta," ujarnya.

Menurut dia sampel darah ini akan diperiksa, mencari kecocokan untuk mengindenfikasi korban yang sudah berhasil ditemukan tim Basarnas.

"Mudah-mudahan dengan pengiriman sampel darah dan barang pribadi milik penumpang pesawat naas ini dapat mempercepat identifikasi korban," lanjutnya. Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.20 WIB, Senin, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka.

Namun, 13 menit kemudian, pesawat itu hilang kontak. Pesawat kemudian dinyatakan jatuh di perairan Karawang.

Pesawat itu mengangkut total 189 penumpang, terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin. Hingga saat ini, regu Badan Pencarian dan Penyelamat Nasional (Basarnas) masih melakukan pencarian dan evakuasi korban dan puing-puing pesawat.

Baca juga: Basarnas kerahkan empat kapal cari badan pesawal Lion Air
Baca juga: Pemprov siap kirim jenazah kembali ke Babel

 

Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018