Belanja pemerintah tidak hanya memenuhi kepentingan politis sesaat, tetapi juga mampu menopang sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan stimulus fiskal melalui belanja pemerintah perlu diarahkan untuk menumbuhkan sektor produktif, sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tidak temporer.

"Ini perlu menjadi perhatian pemerintah supaya belanja pemerintah tidak hanya memenuhi kepentingan politis sesaat, tetapi juga mampu menopang sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya saat ditemui usai diskusi di Jakarta, Rabu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh 5,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi

Laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tercatat 5,01 persen (yoy) terutama ditopang oleh penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen dan penjualan wholesale mobil penumpang tumbuh 8,4 persen.

Sementara, konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 6,28 persen (yoy) karena realisasi belanja barang dan jasa tumbuh 24,88 persen dan belanja pegawai juga tumbuh 16,54 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk triwulan III 2018 berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,69 persen disusul pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2,24 persen, dan konsumsi pemerintah 0,48 persen.

Enny mengapresiasi pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut karena berada di kisaran 5,1 persen.

Namun, ia menyoroti kontribusi utama dari pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2018 maupun triwulan sebelumnya, masih mengandalkan sektor konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

"Ini tidak selalu buruk, kalau diimbangi dengan pertumbuhan di sektor produktif. Tetapi, kalau hanya memacu sektor konsumtif saja, dikhawatirkan sumber pertumbuhan ini hanya temporer," ujar dia.

Enny berpendapat sektor produktif yang tidak dipacu akan berpengaruh pada penurunan jumlah penciptaan lapangan kerja.

Hal tersebut dinilai akan memengaruhi pertumbuhan konsumsi di periode berikutnya.

Baca juga: Darmin: Pertumbuhan triwulan III-2018 merupakan pencapaian yang baik
 

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018