Jakarta (ANTARA News) – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D., PBO mengatakan bahwa mulut kita penuh dengan bakteri yang bisa menumpuk dan menyebabkan plak.

“Bakteri yang bertemu dengan lendir dan partikel lainnya akan membentuk plak yang lengket dan tidak berwarna pada gigi,” ujar drg. Angky saat berbincang dalam Media Education “On Gum Care with Listerine” di Jakarta, Jumat.

Menurut pakar biologi oral ini, terdapat tiga cara yang mesti dilakukan seseorang untuk menyingkirkan plak. 

Baca juga: Timbunan plak sebabkan penyakit gusi

“American Dental Association merekomendasikan merawat gigi dengan menggosok gigi, flossing, dan berkumur. Sementara itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia merekomendasikan menggunakan mouthwash setelah menyikat gigi sebanyak dua kali sehari,” sebut drg. Angky. 

Sikat gigi, sambungnya, hanya membersihkan 25 persen bagian rongga mulut. Oleh karena itu, rinsing (berkumur) membantu menjaga keseimbangan mikroba mulut.

Baca juga: Gusi berdarah bisa jadi pertanda masalah serius

“Rinsing setelah sikat gigi. Perhatikan dosisnya dan lakukan selama 30 detik. Usahakan rinsing setelah menyikat gigi dan dilakukan dua kali sehari,” ujar drg. Angky. 

Tidak sikat gigi pada malam hari, lanjutnya, lebih berbahaya ketimbang sikat gigi pada pagi hari, karena produksi air liur berkurang di malam hari dan kuman lebih mudah berkembang biak.   

Baca juga: Ahli: salah menggosok gigi dapat sebabkan karies



 

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018