Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyatakan hak anak perlu diberikan pada setiap kegiatan agar mereka bisa berkreasi posistif dalam segala bidang yang akan digelutinya.

"Selama 10 tahun terakhir, GNI mengupayakan, menghargai, melindungi dan memenuhi hak anak melalui program pengembangan masyarakat dan keluarga mereka untuk hidup sehat, mandiri, berpengetahuan luas agar bebas dari kemiskinan secara ekonomi maupun akses kesejahteraan," kata Ketua Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) Setyo Warsono dalam acara Perayaan Hari Anak Universal dan Refeleksi 10 Tahun GNI di Jakarta, Senin.

Setyo mengakui pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dan keluarga memerlukan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak agar bisa tercapai tujuan bersama.

"Kemitraan yang efektif adalah kemitraan yang mampu memberikan nilai tambah secara mutual dengan semua pihak yang bermitra," ujarnya.

Ia mengatakan, hak setiap anak untuk hidup, berpendidikan, bertumbuhkembang dan terlindungi adalah kunci untuk pertumbuhan dan kesuksesan suatu bangsa.

"Ini adalah tugas semua orang, termasuk orang tua dan masyarakat, masyarakat sipil dan sektor swasta, media dan akademisi, dan terutama pemerintah untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak anak-anak," ujarnya.

Untuk itu kata dia pihaknya akan mengarusutamakan dan menegakkan hak-hak anak menjadi landasan dasar GNI dalam bekerja dengan masyarakat untuk merancang kegiatan dalam mendukung program pengembangan masyarakat.

Ia menjelaskan pada tingkat kerangka kemitraan di setiap area dukungan, GNI menjalankan program melalui Pusat Hak Anak dan Komite Pemberdayaan Masyarakat.

Menurut dia langkah-langkah konkret juga telah diambil untuk mendukung proyek dan program bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, sehingga menciptakan pendekatan yang harmonis terhadap operasi dan proses administrasi yang lebih etis, memungkinkan kami untuk lebih fokus pada kinerja implementasi program.

Bersamaan dengan Perayaan Hari Anak Universal tahun 2018, GNI melihat kembali 10 tahun sejarah bermitra dengan pemerintah dan lembaga lain, menjangkau puluhan ribu anak-anak  di seluruh Indonesia dengan bantuan pembangunan dan kemanusiaan.

Sementara itu Ketua Panitia Hari Anak Universal tahun 2018, Henricus mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mengispirasi setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk memahami pentingnya peran dan tanggungjawab dalam mememnuhi dan melindungi hak anak.

Baca juga: Pendidikan pekerti diperlukan untuk penuhi hak anak
Baca juga: Kemenko PMK upayakan hak anak berkebutuhan khusus terpenuhi
Baca juga: Deputi: Tingkatkan kepedulian terhadap hak anak

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018