Harapannya keluarga bisa lebih harmonis dan bahagia dengan pengelolaan keuangan yang baik. Kami temukan ada keluarga dengan penghasilan sekitar Rp100 juta tapi tidak bahagia, karena pengeluarannya tidak terkendali.
Jakarta (Antara) - Lembaga jasa keuangan dan pembiayaan Home Credit memaparkan bahwa kasus perceraian kerap diakibatkan masalah keuangan keluarga yang tidak terkendali.
   
"Isu perceraian itu sering terjadi karena masalah keuangan. Kalau keuangan bermasalah, lalu suami-istri saling menyalahkan," tutur Chief External Affairs Home Credit Andy Nahil Gultom di Jakarta, Kamis.
   
Menurut informasi yang ia berikan, temuan tersebut kerap ditemukan dalam sesi kelas pelatihan literasi keuangan Home Credit kepada masyarakat.
   
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan pengabdian ke masyarakat, Home Credit pun juga mengajarkan cara pengelolaan keuangan yang baik kepada keluarga, terutama ibu rumah tangga yang berperan sebagai pengatur arus keuangan keluarga.
   
"Harapannya keluarga bisa lebih harmonis dan bahagia dengan pengelolaan keuangan yang baik. Kami temukan ada keluarga dengan penghasilan sekitar Rp100 juta tapi tidak bahagia, karena pengeluarannya tidak terkendali," pungkas Andy.
   
Ia menjelaskan bahwa tingkat pemahaman literasi keuangan sangat berguna bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
   
Literasi keuangan, katanya, tidak hanya mengatur arus keuangan namun juga menyinggung pola pikir dasar manusia serta membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
   
"Kalau masyarakat sudah mengerti antara kebutuhan dan keinginan, pengelolaan keuangan pasti mudah. Tidak perlu lagi berhadapan dengan masalah keuangan," tutur Andy menambahkan.*


Baca juga: Praktisi sebut bonus demografi harus didukung literasi keuangan

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018