Madiun (ANTARA News) - Bus Mira jurusan Surabaya-Yogyakarta terguling di Jalan Raya Madiun-Saradan, Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat, hingga membuat belasan penumpangnya terluka.

Kanit Lantas Polsek Saradan Ipda Ramidjan mengatakan bahwa bus bernomor polisi S-7829-US tersebut diduga terguling akibat sopir tidak dapat mengendalikan busnya setelah melaju kencang dan mendahului kendaraan di depannya.

"Sopir mengemudi di atas kecepatan rata-rata hingga tidak dapat menguasai laju bus dan akhirnya terguling. Saat itu, sopir membawa penumpang sekitar 12 orang," kata Ipda Ramidjan.

Hasil pendataan diketahui, dari 12 penumpang yang ada, lima orang di antaranya dibawa ke RSUD Caruban untuk mendapatkan perawatan medis.

Dari kelima korban yang dibawa ke rumah sakit, dua korban di antaranya harus menjalani rawat inap karena mengalami luka patah tulang pada bagian bahu dan tangan. Sisanya hanya luka ringan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Hanya ada beberapa penumpangnya yang luka ringan dan patah tulang," katanya.

Ipda Ramidjan mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus kecelakaan tunggal tersebut lebih lanjut.

Sopir bus Triyono warga Kediri juga telah diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan saksi dan korban, kecelakaan tersebut terjadi saat bus melaju dari arah Surabaya menuju Madiun. Tiba di lokasi kejadian, bus mendahului mobil di depannya.

Namun, saat itu ada kendaraan lain dari arah berlawanan dan "trafic cone" atau kerucut di tengah jalan sehingga sopir bus membanting kemudinya ke kiri.

Akibatnya, bus turun ke pinggir jalan dan terguling setelah berusaha kembali ke badan jalan.

Posisi bus yang terguling hingga menutupi setengah badan jalan membuat arus lalu lintas dari Madiun menuju Surabaya mengalami kemacetan.

Guna penyidikan selanjutnya, sejumlah saksi dan sopir telah dimintai keterangan.

Bus setelah dievakuasi diamankan di Pos Polantas Polres Madiun daerah Lemah Bang Saradan sebagai barang bukti.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018