Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) Asril F Syamas sedang membuat konsep sertifikasi profesi pengelola Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) untuk menjaga kompetensi pelatih dan pendamping inkubasi. 

"Ke depan akan dilaksanakan penerapan akreditasi lembaga IBT dan sertifikasi profesi pengelola IBT. Kedua program ini dimplementasikan dalam rangka mendorong kemajuan IBT, menjamin mutu pengelolaan dan menjamin mutu layanan IBT," kata Asril, di sela-sela Forum Nasional Inkubator Bisnis Teknologi: Menuju Inovasi Industri 4.0 di Jakarta, Senin. 

Asril mengatakan dari semula hanya berjumlah sekitar 25 IBT, saat ini sudah mencapai di atas 100 IBT.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 110 IBT terdaftar sebagai anggota AIBI. Kebanyakan IBT itu beroperasi sebagai lembaga nir laba atau non profit.

Sebanyak 110 IBT itu terdiri dari 48 IBT di perguruan tinggi negeri, 32 IBT di perguruan tinggi swasta, 11 IBT di pemerintah daerah, lima di pemerintah pusat dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, dua milik badan usaha milik negara, 12 milik swasta. 

IBT memiliki peran yang sangat penting dalam penumbuhkembangan wirausaha baru yang tanggung, berdaya saing tinggi, kreatif dan profesional.

Selain itu, IBT juga menjadi wahana yang efektif dalam kegiatan hilirisasi dan komersialisasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan baik dari pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha. 

Pengelolaan IBT secara paripurna menuntut adanya komitmen yang tinggi dari pemilik lembaga IBT atas dukungan infrastruktur yang dibutuhkan dan pembiayaan operasional IBT, pengorganisasian IBT berbudaya bisnis dengan tata kelola yang baik dan sumber daya manusia pengelola.

"Ukuran keberhasilan suatu IBT adalah seberapa banyak jumlah dan kualitas wirausaha baru yang dihasilkan. Untuk itu, mari kita secara terus menerus meningkatkan kapasitas IBT baik dalam hal kompetensi pengelolaan maupun fasilitas infrastruktur di IBT masing-masing," ujarnya. 

Baca juga: Menristek dorong hasil riset perguruan tinggi masuk inkubasi
Baca juga: Kemristekdikti beri Rp300 juta untuk startup teknologi


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018