... sangat tidak kondusif. Saran saya tunda, untuk apa sih orang sudah jelas peta di kursi DPR...
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Hermawan Sulistyo, mengusulkan agar Pemilu 2019 di Papua, baik legislatif mau pun presiden, ditunda karena kondisi yang sedang tidak kondusif.

"Kalau menurut saya tunda saja khusus di Papua, sangat tidak kondusif. Saran saya tunda, untuk apa sih orang sudah jelas peta di kursi DPR," ujar dia, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Pemilu 2019 di Papua dapat ditunda setahun atau dua tahun sembari melihat kondisi keamanan di daerah paling timur Tanah Air itu.

Setelah kondusif, kata dia, Pemilu baru digelar di Papua untuk pemilihan legislatif. Untuk sementara, perwakilan masyarakat Papua di Senayan dapat dibuat status quo.

Untuk menentukan presiden, ia menyebut jumlah penduduk Papua tidak banyak sehingga tidak signifikan mempengaruhi total perolehan suara calon presiden-wakil presiden.

"Kalau yang ditunda pilpres di Jawa Barat atau Jawa Timur baru akan terganggu," tutur dia.

Kerawanan dia akui terdapat di semua daerah, tetapi tingkat kerawanan di Papua dia nilai tinggi dan dengan sedikit pemicu menyebabkan konflik terbuka. "Usahakan ke depan pemicunya tidak ada lagi. Kalau masih ada, makanya polisi bergerak hati-hati di sana," kata dia.

Sebelumnya dalam apel kesiapan TNI membantu Kepolisian Indonesia dalam pengamanan Natal, Tahun Baru 2019 serta Pemilu 2019 di Silang Monas, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan Papua masih menjadi salah satu daerah rawan yang diantisipasi mereka dalam perhelatan Pemilu 2019.

Papua menjadi daerah yang diantisipasi karena memiliki sistem noken serta merupakan daerah pegunungan yang masih terdapat kelompok bersenjata di dalamnya.

Baca juga: Kapolri: Kesejahteraan jadi akar utama aksi kekerasan

Baca juga: Polisi antisipasi Papua dalam Pemilu 2019

Baca juga: Polri: Kapolri Tito netral dalam Pemilu

Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018