Apa gunanya balai latihan kerja di ponpes ini? Untuk meningkatkan keterampilan para santri
Jombang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan pendirian balai latihan kerja (BLK)  di pondok pesantren (ponpes) untuk meningkatkan ketrampilan para santri. 

"Apa gunanya balai latihan kerja di ponpes ini? Untuk meningkatkan keterampilan para santri," kata Presiden Jokowi saat silahturahim dengan keluarga besar dan alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang,  Jatim,  Selasa. 

Ia menyebutkan BLK akan dibangun di Ponpes Bahrul Ulum pada 2019, namun belum ada keputusan final mengenai jenis BLK-nya. 

"Tahun depan kan tinggal dua minggu, iyakan, Saya bertanya ke Bu Mafudoh, yang diperlukan di sini apa," kata Presiden Jokowi. 

Ia menyebutkan jenis BLK yang dibangun bisa saja BLK untuk pelatihan komputerisasi dan teknologi informasi. 

Menurut Kepala Negara, jenis BLK komputerisasi dan teknologi informasi akan berbeda denagn BLK yang berkaitan dengan fesyen muslim.

"Kalau ingin fesyen muslim,  yang disiapkannya beda lagi yaitu garmen, kebutuhannya peralatan menjahit, obras dan lainnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Presiden Jokowi juga menanggapi keinginan para santri yang menginginkan hadiah sepeda. "Dari tadi penginnya sepeda terus. Ini sudah tahun politik jadi tidak boleh beri sepeda," katanya. 

Ia mengatakan senang dengan pernyataan KPU dan Bawaslu bahwa dirinya tidak boleh lagi memberikan hadiah sepeda.  

"Saya senang sama KPU dan Bawaslu tak boleh beri sepeda. Tapi nanti setelah April kita berikan sepeda," katanya. 

Presiden Jokowi juga menyinggung mengenai bank wakaf mikro yang didirikan di lingkungan ponpes. Ia menyebutkan bank wakaf mikro sudah didirikan di 41 ponpes termasuk di Ponpes Bahrul Ulum.

"Ini untuk ekonomi umat karena kalau bank biasa itu diminta anggunan, jaminan. Kalau di bank wakaf mikro biaya administrasi kecil untuk biaya menggaji karyawan dan listriknya," katanya. 

Ia menyebutkan dalam setahun beban administrasi hanya  tiga persen. Sementara untuk pinjaman diatur mula-mula Rp1 juta, kalau rutin bisa nambah lagi, bisa Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. 

Presiden menyebutkan pinjaman dengan jumlah kecil itu sangat diperlukan pelaku usaha dengan skala kecil atau mikro. 

"Jangan remehkan yang kecil-kecil. Anak saya yang kecil jualan pisang, yang gede jualan martabak. Ruangannya kecil ada yang 2×2 m. Tapi memang usaha yang dimulai dari kecil itu bisa kuat ketika diterpa gelombang. Jadi yang muda-muda enggak usah takut. Silakan datang ke bank wakaf mikro," katanya.

Baca juga: Jokowi kisahkan pengalamannya terbang sembilan jam Aceh-Wamena
Baca juga: Jokowi tak mau bagikan sepeda di Pesantren Darul 'Ulum Jombang
Baca juga: Presiden berterima kasih pada Gus Solah saat resmikan Museum Islam Indonesia
Baca juga: Presiden tegaskan bank wakaf mikro untuk kembangkan ekonomi umat

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018