Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Air Sungai Cimakaci, anak Sungai Cisadane, meluap setelah hujan deras dan membanjiri lebih dari 20 rumah warga di Kota Bogor pada Rabu.

Luapan air dari sungai itu menggenangi permukiman warga di Kampung Rancamaya Cikobak RT 003/RW 004, Kelurahan Rancamaya, serta Kampung Bojong Kerja RT 001/RW 004, Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebutkan air menggenangi 22 rumah warga di Kampung Rancamaya Cigobak, dan tiga rumah di Kampung Bojong Kerta.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau permukiman terdampak banjir mengatakan pemerintah kota telah menyiapkan langkah-langkah penanggunalan banjr, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Ia mengatakan banjir di kawasan permukiman itu kemungkinan besar terjadi karena curah hujan tinggi membuat volume air anak sungai meluap, serta efek proyek tol Bocimi yang membuat saluran drainase di wilayah tersebut menyempit.

"Karena sering dilewati alat-alat berat, di beberapa titik kemungkinan diduga karena dampak Bocimi. Saluran drainase kelihatan mengecil, karena jalannya turun," kata Bima.

Ia menyatakan sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkoordinasi dengan pelaksana proyek Bocimi guna memperbaiki saluran drainase yang mungkin rusak.

Wali Kota telah menginstruksikan lurah dan camat mengungsikan warga terdampak banjir ke masjid-masjid terdekat, dan memastikan kebutuhan pangan, sandang, dan selimut mereka terpenuhi.

"Kami sudah instruksikan Dinas Sosial dan BPBD untuk menyalurkan bantuan kepada warga, peralatan tidur, baju, makanan. Juga meminta Damkar untuk menyedot air dulu," katanya.

Banjir dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB dan pada sore hari air mulai surut, warga pun kembali ke rumah masing-masing. Menurut warga tersampak banjir, baru kali ini permukiman mereka kebanjiran.

Baca juga: Bogor darurat banjir dan longsor hingga Mei
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019