Surabaya (ANTARA News) - Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) Jawa Timur menyatakan dukungan kiai sepuh dan ulama setempat untuk Pemilihan Presiden 2019 masih menunggu sikap Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

"Gus Ipul memiliki kedekatan dan figur yang bisa menyatukan kekuatan ulama di Jatim," ujar Ketua IGGI Jatim KH Ahmad Fahrur Rozi kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Sampai saat ini, kata dia, dukungan kiai sepuh dan ulama belum utuh di pilpres mendatang, karena sebagian sudah mendukung pasangan Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin, tapi ada juga mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut dia, ada beberapa alasan belum satunya arah ulama, salah satunya sudah punya pilihan, tapi rata-rata pilihannya belum mantap.

"Para ulama, terutama yang selama ini mendukung Gus Ipul masih menunggu sikap resmi Gus Ipul sebagai salah seorang ketua PBNU," ucap Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Bululawang, Malang itu.

Gus Fahrur, sapaan akrabnya, juga menyebut Jokowi memiliki kedekatan dengan Gus Ipul, mengingat calon wakil presidennya adalah KH Ma`ruf yang merupakan mantan Rais Aam PBNU.

"Kalau Gus Ipul ditunjuk menjadi salah satu koordinator dari unsur kiai dan ulama maka kekuatan ini akan semakin kuat. Peluang menang Jokowi pun semakin besar," katanya.

Terlebih, lanjut dia, Gus Ipul memiliki modal massa sekitar sembilan juta suara dari hasil Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Timur 2018.

Sementara itu, pengamat sosial politik dari Universitas Airlangga Surabaya Novri Susan menilai dukungan Gus Ipul akan berdampak besar terhadap Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut Novri, Jatim memiliki peran penting dalam dinamika politik nasional dan sudah diakui bahwa Gus Ipul berperan besar di dalamnya.

Dosen Fisip Unair itu memperkirakan, dibanding dengan Prabowo-Sandi, kemungkinan besar Gus Ipul akan mendukung Jokowi-Ma`ruf, tapi yang pasti sikap politik terlihat usai berakhirnya masa jabatan Wagub Jatim pada 12 Februari mendatang.

"Dukungan dari Gus Ipul akan menambah signifikan, terutama suara Jokowi di Jatim, bahkan kemenangannya bisa di atas 80 persen," katanya.

Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019