Pamekasan  (ANTARA News) - Banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pamekasan, di Pulau Madura, Jawa Timur, Jumat, menggenangi puluhan rumah di dua kelurahan.

"Hingga pukul 17.00 WIB sore ini, banjir sudah melanda dua kelurahan, dan terbaru ialah di Kelurahan Kolpajung," kata Tim Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Zaini Zen di Pamekasan, Jumat sore.

Di kelurahan ini, banjir menggenangi puluhan rumah warga di Dusun Jelbutan, dengan ketinggian genangan di halaman rumah warga antara 20 hingga 40 centimeter.

Tim gabungan dari BPBD Pamekasan, anggota TNI dan polisi dari jajaran Polres Pamekasan terus melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak banjir.

Sebelumnya, banjir hanya menggenangi perkampungan warga di Kelurahan Jungcangcang, yakni di Jalan Gazali, Jalan Brawijaya dan di Jalan Segara, Pamekasan.

Banjir mulai menggenangi perkampungan warga di tiga titik ini, sejak sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, ketinggian genangan air, hanya sekitar 20 Cm di halaman rumah warga.

Namun pukul 16.30 WIB, genangan air semakin tinggi, hingga memasuki rumah-rumah warga.

"Kalau di rumah saya di Jalan Gazali, Pamekasan saat ini banjir sudah masuk ke dapur," kata warga Jalan Gazali, Pamekasan Syaifuddin.

Sebagian warga terdampak banjir di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, kini mulai mengemasi barang-berangnya untuk diselamatkan ke tempat yang lebih aman, karena hingga sekitar pukul 17.12 WIB, hujan masih terus berlangsung dengan intensitas ringan hingga sedang.

Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi banjir di Kelurahan Jungcangcang, seperti di Jalan Brawijaya, Jalan Segara dan di Jalan Gazali, Pamekasan, belum ada tanda-tanda banjir akan surut, bahkan genangan banjir, nampak semakin tinggi.

"Di Dusun Jelbutan, hingga saat ini, juga semakin tinggi, dan belum ada tanda-tanda akan surut," kata Tim Relawan BPBD Pemkab Pamekasan Zaini Zen.

Baca juga: Angin kencang robohkan rumah warga Pamekasan
Baca juga: Bukit Waru Pamekasan longsor akibat hujan deras

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019