Pada 2019 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus berada di atas lima persen
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen pada 2018 terbantu konsumsi rumah tangga kembali pulih ke tren pertumbuhan di atas lima persen setelah pada 2017 anjlok 4,9 persen.

"Ekonomi kita itu pertumbuhan konsumsi sama pembentukan modalnya (pembentukan modal tetap bruto/PMTB) memang baik, sehingga sebetulnya secara musiman itu kita tahu kan," katanya di Jakarta, Rabu.

Darmin memperkirakan pada 2019 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus berada di atas lima persen, setelah dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi sulit menembus lima persen.

Konsumsi rumah tangga pulih, lanjutnya, karena daya beli masyarakat membaik, yang juga dipicu pencairan anggaran belanja sosial dari pemerintah sepanjang 2018.

"Misalnya di daerah, kenaikan harga kelapa sawit telah membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun memang, kalau harga karet, belum," ujar Darmin.

Baca juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi 2018 tertinggi lima tahun terakhir

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara kumulatif sebesar 5,05 persen atau melanjutkan tren pertumbuhan pada kuartal III 2018 yang naik 5,03 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan kenaikan konsumsi rumah tangga dipicu kenaikan penjualan eceran yang sebesar 4,74 persen pada 2018 dibanding 2017.

Kemudian, penjualan mobil dan motor yang naik masing-masing 5,42 persen dan 7,44 persen.

"Selain itu, penjualan selama harbolnas (hari belanja online nasional) juga berpengaruh terhadap sektor perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Semua masyarakat berlomba-lomba karena banyak diskon, itu menyebabkan sektor perdagangan tumbuh 4,39 persen," ujar Suhariyanto.

Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 capai 5,17 persen, lebih tinggi dari 2017
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019