Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar.”
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menilai Ratna Sarumpaet setelah terjerat kasus hukum malah ditinggalkan para pihak yang sebelumnya mendorong Ratna mengungkap kasus dugaan penganiayaan yang kemudian diakui aktivis tersebut sebagai kebohongan.

"Bayangkan saja seorang 'die hard' dan dedengkot gerakan ganti presiden ketika tersandung kasus yang dicurigai didesain, yang bersangkutan ditinggalkan sendirian," kata Irma dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Namun Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu mengaku salut dengan sikap Ratna yang memang "die hard" sejati.

Dia menilai Ratna memiliki filosofi bahwa lebih baik pecah di perut jangan sampai pecah di mulut betul-betul dipegang sampai hari ini.

"Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate menilai kasus hoaks Ratna ini sangat merusak demokrasi apalagi ada pihak pasangan capres-cawapres yang ikut-ikut mendorongnya.

Menurut dia, Ratna sebagai pribadi menjalankan hukuman sesuai proses hukum namun persoalannya kasus tersebut diduga tidak hanya Ratna yang berperan namun ada pihak lain karena terkait hoaks politik.

"Itu yang menjadi persoalan hoaks. Ini merusak demokrasi kita, rusak pilpres kita gara-gara ada paslon yang ikut-ikut terhubungkan dengan Ratna," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019