Moskow (Antara/Reuters) - Rusia mengumumkan bersedia untuk memfasilitasi dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi, sekaligus memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Karakas.

Rusia berpihak kepada Presiden Nicolas Maduro dalam perselisihan dengan pemimpin oposisi Juan Guaido. Maduro memiliki kontrol terhadap lembaga-lembaga negara termasuk militer. Meskipun demikian, beberapa negara Barat, termasuk AS, mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

"Kami telah menjaga jalinan komunikasi yang sangat penting dengan pemerintahan negara ini dan bersedia membantu untuk memfasilitasi langkah untuk mencari solusi masalah ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti dikutip Kantor Berita Tass, Selasa (12/2).

Dia juga menyampaikan bahwa Rusia telah membuat beberapa usulan kepada Venezuela untuk menyelesaikan krisis di negara itu, tanpa meberikan rincian lebih lanjut.

Moskow telah mengucurkan investasi triliunan rupiah bagi perekonomian dan produksi minyak Venezuela.

Pada Selasa, para pendukung oposisi kembali berunjuk rasa di penjuru negeri untuk menuntut pengunduran diri Maduro. Mereka juga menuntut pembukaan akses bagi bantuan kemanusiaan ke Venezuela, yang didera kelangkaan pangan dan obat-obatan.

Pada Selasa malam, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta Washington untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Venezuela, termasuk militernya.

Lavrov juga mengatakan Rusia bersedia berdiskusi untuk membahas masalah di Venezuela sejalan dengan Piagam PBB.


Baca juga: Italia desak Venezuela selenggarakan pemilihan umum "yang demokratis"

Baca juga: Suku asli Pemon Venezuela izinkan masuk bantuan asing

Baca juga: Turki katakan negara-negara pendukung Guaido picu krisis Venezuela



 

Pewarta: Antara
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019