Nelayan agar berhati-hati saat melaut sehingga tidak sampai memasuki wilayah perairan Papua Nugini (PNG), penerapan hukum yang diberlakukan di PNG mengacu standar Uni Eropa
Jayapura, (ANTARA News) - Konsulat RI di Vanimo, Papua Nugini (PNG) melaksanakan sosialisasi batas laut Indonesia kepada nelayan di Kota Jayapura, Provinsi Papua,  yang dipusatkan di Jayapura, Kamis.

Sosialisasi yang berlangsung sehari itu, dibuka Konsul RI di Vanimo, Abraham Lebelauw, yang dihadiri pejabat terkait, baik dari Konsul PNG di Jayapura, Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri (BPKLN) Pemprov Papua, Imigrasi Jayapura, Lantamal X Jayapura, SAR Jayapura, serta perwakilan nelayan .

Abraham Lebelauw dalam sambutannya meminta para nelayan agar berhati-hati saat melaut sehingga tidak sampai memasuki wilayah perairan Papua Nugini (PNG).

Ia menegaskan bahwa penerapan hukum yang diberlakukan di PNG mengacu standar Uni Eropa karena negara tetangga yang berbatasan langsung itu, merupakan negara pengekspor tuna terbesar keempat di dunia.

Apalagi, kata dia, bila ada nelayan tertangkap maka diserahkan ke pihak terkait, seperti Imigrasi atau Bea Cukai.

"Maka akan ditangani tentara atau PNG DF," kata Abelebelauw.

Ia menambahkan tentang pentingnya sebelum melaut, para nelayan diminta mengecek berbagai perlengkapan, termasuk GPS agar tidak memasuki wilayah perairan PNG.

Kepala BPKLN Pemprov Papua, Suzana Wanggai, mengatakan bahwa beberapa kasus yang menimpa nelayan di Kota Jayapura disebabkan faktor kesengajaan memasuki perairan PNG, misalnya di Wewak.

"Tolong nelayan jangan masuk ke wilayah perairan PNG karena akan dialami si nelayan sendiri, karena selain dihukum badan juga didenda," kata dia.

Sosialisasi yang berlangsung sehari itu, menyajikan beberapa pemateri yang berkaitan dengan persoalan tersebut, termasuk dari Lantamal X Jayapura dan SAR Jayapura.

Baca juga: Tiga nelayan asal Jayapura terdampar di Papua Nugini

Baca juga: Lima nelayan asal Merauke diduga terdampar di PNG

Baca juga: Tiga nelayan Papua diadili di Papua Nugini

Baca juga: Kapal nelayan Merauke dibakar tentara PNG

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019