Jakarta (ANTARA News) - Pakar ekonomi dari Perbanas Institute, Profesor Hermanto Siregar menyarankan kepada kedua calon presiden (capres) agar pembangunan infrastruktur pertanian tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.

"Ada beberapa capaian bagus, dimana terdapat pembangunan waduk-waduk yang kecil dan menengah seperti yang terlihat di Provinsi Banten, ini bisa menjadi sumber pangan baru. Namun, pembangunan seperti itu jangan cuma bertumpu di Pulau Jawa," kata Hermanto yang juga Rektor Perbanas Institute tersebut saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa desakan konversi lahan ke pertanian sangat tinggi, sedangkan pulau-pulau di luar Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera juga memiliki potensi yang sama.

"Jadi pembangunan infrastruktur di pulau-pulau selain Jawa juga harus diperhatikan," ujar Hermanto.

Sebelumnya beberapa pengamat juga menyarankan agar kedua capres agar menyoroti pentingnya infrastruktur pembangunan pertanian dalam debat capres putaran kedua.

Infrastruktur pertanian dianggap sangat penting untuk dibicarakan, mengingat sejauh mana misalnya pembangunan infrastruktur irigasi, pengairan, embung dan sebagainya untuk menopang ketahanan pangan secara nasional.    

Debat pilpres 2019 babak kedua dimulai pada Minggu 17 Februari 2019. Debat babak kedua tersebut akan membahas energi, pangan, infrastruktur, transportasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat babak kedua termasuk dalam lima babak debat pilpres 2019 dengan debat pertama mengenai hukum, HAM, korupsi dan terorisme telah digelar pada 17 Januari 2019.  Debat terakhir yakni debat babak kelima akan mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri sekaligus akan menjadi debat pamungkas bagi seluruh rangkaian debat pilpres 2019.
Baca juga: Pakar sarankan capres komitmen sebar infrastruktur ke pedesaan
Baca juga: Ekonom: manfaat hingga sumber pembiayaan infrastruktur menjadi topik hangat debat capres

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019