Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Buenos Aires membantu memulangkan dari Montevideo, Uruguay, jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang meninggal saat melaut di perairan Atlantik Selatan.

Jenazah dipulangkan pada 27 Februari 2019 dari Montevideo dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada 2 Maret 2019, menurut keterangan tertulis dari KBRI Buenos Aires yang diterima di Jakarta, Rabu.

Setelah itu, jenazah ABK Indonesia itu akan diserahkan kepada keluarga di Ambon, Maluku, oleh PT Bahari Kru Manajemen sebagai pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS).

"Zais, nama ABK WNI yang meninggal, diduga memiliki gangguan paru-paru saat bekerja. Ia menderita penyakit acute pulmonary edema (cairan dalam paru-paru) yang menyebabkan masalah pada jantung," kata Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Buenos Aires, Emil Dewantara.

Emil menyebutkan bahwa Zais meninggal pada 16 Januari 2019 karena keadaannya semakin memburuk. Kapal berbendera China "Ouya 17", tempat almarhum Zais bekerja, kemudian berlayar ke Montevideo untuk proses pemulangan jenazah. 

Konsul Kehormatan RI di Montevideo, Nicholas Potrie bersama beberapa ABK WNI lainnya berada di pelabuhan dan menyaksikan pemindahan jenazah dari kapal ke ambulans.

KBRI Buenos Aires selanjutnya melakukan identifikasi jenazah dan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk Konsul Kehormatan RI di Uruguay, Agen Maritim di Montevideo dan otoritas Uruguay untuk memulangkan jenazah Zais ke tanah air. Awalnya pihak Agen akan melakukan kremasi jenazah di Uruguay, tetapi dapat dicegah oleh KBRI Buenos Aires.

"KBRI sesuai dengan kewenangannya akan pastikan hak-hak WNI terlindungi, termasuk memberikan bantuan  kekonsuleran seperti pemulangan jenazah ABK yang meninggal saat bertugas di luar negeri," ujar Duta Besar RI di Buenos Aires Niniek Kun Naryatie. 
 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019