Denpasar (ANTARA) - Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali selain menikmati pemandangan alam dan seni budaya, kini juga dapat menikmati kuliner dengan menu spesial nusantara di restoran Wanaku, Kuta.

"Bagi yang suka menikmati kuliner dengan nuansa alami, kini tak perlu lagi jauh-jauh harus datang ke Ubud, Gianyar. Kini di kawasan Kuta para penggemar kuliner bisa menikmati makanan khas seluruh nusantara di restoran kami," kata Owner Representative Wanaku "Indo Asian Cuisine' I Ketut Sukarya, di sela-sela ajang bertajuk "Tribute to Blueberry Guitar Wayan Tuges", di Kuta Bali, Minggu.

Sukarya menjelaskan ada sekitar 120 jenis makanan dari seluruh Indonesoa yang disajikan. "Kami memang khusus di bidang makanan lokal dengan pangsa pasar utama domestik selain wisman mengingat letak Wanaku di kawasan wisata," katanya.

Pada kegiatan tersebut, seorang pembuat gitar Wayan Tuges memamerkan hasil karyanya di Wanaku Restoran. Dalam acara yang bekerja sama dengan Times Indonesia itu menghadirkan artis-artis yang sudah memakai product dari Wayan Tuges, di antaranya D. Ito Kurdhi & Friends, Jun Bintang, dan Cooltone Blues Band.

Menurut Sukarya, berada di restoran ini memang seperti berada dalam sebuah kawasan hutan di Ubud yang dikenal sebagai "kampung turis" berada di antara hutan dan jurang.

Selain ada 10 gasebo dan "ballroom" yang luas, juga ada tempat santai seperti wana puri, wana tirta yang dilengkapi kolam, wana griya, wana dayuh yang sangat sejuk dan sebuah tempat bernama Nirwana yang letaknya di antai dua. Semua bangunan yang bisa menampung sekitar 600 tamu, dengan arsitek memakai bahan bambu yang dirancang arsitektur Bali.

Dikatakan meski baru beroperasi bulan Desember 2018, namun saat ini sudah cukup banyak tamu yang datang. "Rata-rata sekitar 55 persen kursi yang ada terisi. Tamu selain menikmati aneka kuliner nusantara, juga tempat nyaman yang seolah berada dalam hutan. Sejumlah ruang santai yang sangat khusus juga banyak digunakan baik untuk acara keluarga maupun pertemuan," katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019