Jakarta (ANTARA) - Lokasi lahan parkir di sekitar stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) akan segera diumumkan oleh PT MRT Jakarta.

"Fasilitas park and ride, kami sudah memiliki calon lokasinya, nanti minggu depan saya umumkan, letaknya yang pasti di Lebak Bulus dan Fatmawati," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, di Jakarta, Selasa.

Pihak PT MRT Jakarta memang memfokuskan pengadaan lapangan parkir di wilayah Lebak Bulus dan Fatmawati sebagai dua stasiun terjauh dari jalur fase satu Lebak Bulus-Bundaran HI.

Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan persoalan lahan parkir ini masih dibahas bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta.

"Hari ini mulai dibahas di Pemprov DKI Jakarta hari ini bersama dengan pemangku kepentingan terkait yakni pemilik lahan. Kami mengusulkan beberapa titik dan dari komunikasi tiga pihak ini, harus ada jalan keluarnya apa kompensasi yang didapatkan pemilik lahan," ujar Kamaluddin.

Kamaluddin membenarkan bahwa fasilitas parkir tersebut akan berada di dua lokasi stasiun yakni Lebak Bulus dan Fatmawati.

"Tujuannya adalah untuk membatasi kendaraan pribadi masuk ke tengah kota. Jadi di selatan sudah langsung dicegat," ujarnya.

Kendati sudah menetapkan titik-titik yang akan diusulkan sebagai lahan parkir, PT MRT Jakarta tidak memiliki batas minimal besaran tempat lahan parkir tersebut karena tergantung ketersediaan lahan dan potensi pemangku kepetntingan yang diajak kerjasama.

"Namun yang jelas jaraknya, sesuai dengan Pergub Transit Oriented Development (TOD) jarak kantung parkir dari stasiun atau transit ke moda transportasi lainnya adalah sekitar 350-750 meter. Selain itu ada juga pertimbangan arus kendaraan, jangan sampai fasilitas tersebut mengganggu arus kendaraan masyarakat," ucap Kamaluddin.

Selain menyediakan kantung parkir, pihak MRT juga mengaku telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan operator ojek dalam jaringan (daring) agar tidak terjadi kepadatan di pintu masuk stasiun.

"Agar tidak ada kepadatan di pintu masuk stasiun, kami juga mengonsep agar ada lokasi naik dan turun penumpang ojol dan angkutan lainnya. Ini juga sedang dibicarakan dengan pemprov karena lagi-lagi terkait dengan lahan yang akan digunakan sebagai titik naik dan turun tersebut," ujar Kamaluddin.

Kehadiran MRT Jakarta diharapkan tidak hanya akan meningkatkan mobilitas masyarakat, tapi juga akan memberikan manfaat tambahan lainnya seperti perbaikan kualitas udara dan mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.

"Namun jika belum ada kantung parkir mungkin saya masih akan menggunakan motor. Karena artinya jika gak bisa parkir, ada pengeluaran lebih dalam satu hari jika menggunakan MRT," ucap salah satu warga Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ferdiyansyah (29), yang bekerja di salah satu perusahaan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Tarif MRT Jakarta dinilai cukup sesuai

Baca juga: MRT Jakarta sediakan gerbong khusus perempuan saat jam sibuk

Baca juga: Hari kedua pendaftaran, setengah kuota uji coba publik MRT terisi

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019