Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin menilai hoaks terkait keberadaan server KPU di luar negeri yang didesain memenangkan Jokowi-Ma'ruf, mengada-ada.

"Upaya untuk terus menggiring opini bahwa pelaksanaan pemilihan presiden kali ini akan penuh kecurangan sehingga menyebabkan pasangan calon nomor urut  02 Prabowo Subianto Sandiaga Uno akan kalah, terus secara masif digaungkan," kata Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Maruf Amin, Lukman Edy dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Lukman mengatakan dari isu penggelembungan suara, penyebaran hasil survei bahwa elektabilitas Prabowo mengungguli Jokowi lewat survei abal abal hingga terakhir memproduksi hoaks terkait netralitas KPU dengan mengatakan adanya server KPU yang sudah di-"setting" memenangkan Jokowi.

Menurut Lukman Edy, adanya hoaks yang juga menyerang KPU, menjadi bukti bahwa kubu Prabowo-Sandiaga sebenarnya panik.

"Mereka sengaja mengada-ada bahwa pihaknya hanya kalah jika dicurangi. Padahal, tanpa dicurangi pun mungkin mereka sudah kalah. Sehingga, terciptalah konstruksi kecurangan  atau dicurangi yang sengaja dibuat-buat oleh mereka," kata Lukman.

Hal ini, lanjut Lukman Edy, telah terbaca oleh masyarakat, sehingga sebenarnya masyarakat tidak percaya dan tidak setuju terhadap narasi yang dikembangkan paslon nomor urut 02.

"Tambahan lagi, berbagai pihak telah melaporkan hoaks yang diproduksi kubu paslon 02. Terakhir,  polisi juga tengah memproses hoaks server KPU ini," ujar politisi PKB itu.

"Tidak perlu mendorong-dorong 'people power' atau mengerahkan emak emak untuk menjaga TPS. Lebih baik beri penyadaran bahwa pilpres adalah ajang  lima tahunan, dan perjuangan bisa dilanjutkan dengan mengawal kubu yang menang agar dapat memerintah dengan baik," katanya.


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019