Semarang (ANTARA News) - Indonesia menempatkan sedikitnya 775 pasukan untuk bertugas sebagai tenaga pengamanan di pinggiran Papua yang berbatasan dengan negara Papua Nugini (PNG). Pasukan yang terdiri dari 650 personel Batalyon 408/Suhbrasta dan 125 orang dari Satgas Kipam Yonif 413/6/2 Kostrad itu, Jumat, dilepas oleh Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Agus Soeyitno di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng. Pasukan itu dijadwalkan berangkat sekira pukul 16.00 WIB menggunakan KRI Teluk Langsa. "Mereka memiliki tugas menjaga pintu lintas batas dengan PNG dan kebetulan seminggu yang lalu, saya berkunjung ke sana dan kondisinya sudah lebih bagus," kata Agus Soeyitno. Ketika ditanya gangguan keamanan yang sering terjadi di daerah tersebut, Agus mencontohkan diantaranya adalah pasar gelap (black market) karena banyak orang PNG yang belanja di Indonesia. "Di Papua meskipun apa-apa mahal tetapi lebih murah dibandingkan dengan PNG dan negara itu di-suport oleh Australia sehingga uangnya banyak dan mereka belanja di daerah kita," katanya. Ia mengatakan, sirkulasi atau peredaran uang di daerah perbatasan itu besar. Tugas kedua, menurut dia, mereka (orang PNG) banyak mengambil atau penyelundupan sembilan bahan pokok dan BBM. "BBM juga rawan karena harga di tempat kita murah dibanding PNG sehingga mereka mengambil di tempat kita," katanya. Ketika ditanya pasukan Kodam IV/Diponegoro yang bertugas di daerah lain, dia mengatakan, selain Bataltyon 408 Suhbrasta yang bertugas di perbatasan Papua-PNG juga masih ada satu batalyon di Maluku, yaitu Batalyon 410. Soal masih adanya OPM (Organisasi Papua Merdeka), dia mengatakan, mereka biasanya bergerilya dan pada prinsipnya, pasukan jangan lengah. Ia mengatakan, selama bertugas di daerah tersebut selama setahun Batalyon 407 tidak pernah konflik. "Mereka (OPM) melihat kalau kita siap, mereka juga takut," katanya menegaskan. Tetapi, kata dia, kalau lengah seperti yang dialami Batalyon 509. "Tahun 2006, Batalyon tersebut dihajar dan menimbulkan banyak korban, jadi kita harus selalu siap," katanya. Pangdam Agus Soeyitno menambahkan, pasukan ini sebagai pasukan pengganti, artinya mereka akan menggantikan pasukan 407/Padmakusuma yang sudah bertugas di daerah tersebut sekitar setahun. Ia mengatakan, pasukan sekarang ini lebih bagus di dalam melaksanakan tugas karena sarana dan prasarana lebih dilengkapi, termasuk penyiapan obat-obatan karena pasukan yang kemarin itu banyak yang terkena penyakit malaria tetapi sekarang sudah sembuh.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007