Yogyakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I memastikan apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo saat dioeprasikan secara minimum sudah dapat menampung enam pesawat berukuran besar secara bersamaan.

"Di apron (tempat parkir pesawat) kita yang sudah siap sekarang bisa menampung enam pesawat secara bersamaan," kata Project Manager Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta PT Angkasa Pura (AP) I Taochid Purnama Hadi di Yogyakarta, Senin.

Menurut Taochid, sejumlah pesawat berukuran jumbo yang bisa mendarat dan parkir di bandara internasional itu mulai dari Air Bus 380 hingga Boeing 777. Meski untuk sementara baru akan membuka penerbangan domestik, namun mengacu progres pembangunan bandara hingga saat ini sudah siap untuk operasional pesawat besar dengan rute penerbangan internasional.

"Melihat kesiapan 'run way' (landas pacu)-nya, untuk pesawat dengan rute internasional pun sebetulnya
sudah siap," kata dia.

Ia mengatakan mengenai progres pembangunan bandara secara keseluruhan hingga saat ini telah mencapai 43 persen. Dengan kondisi perkembangan pembangunan itu, Bandara Internasional Yogyakarta sudah layak beroperasi secara minimum.

Bagian utama bandara yang paling siap hingga saat ini, kata Taochid, adalah 'air side' (sisi udara) yang
mencakup landas pacu (run way), apron, tower, navigation set, hingga air traffic control. Khusus untuk apron, saat bandara beroperasi penuh nantinya dapat menampung 23 pesawat secara bersamaan.

"Setelah operasi secara minimum, tahap berikutnya adalah menyelesaikan terminal serta berbagai aksesibilitas bandara hingga bisa beroperasi secara penuh," kata dia.

Sebelumnya, Bandara Internasional Yogyakarta sedianya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 29 April 2019, namun tim kepresidenan menunda agenda tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: AP: Bandara Internasional Yogyakarta dinyatakan aman untuk penerbangan

Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta diresmikan jelang Lebaran

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019