Kupang (ANTARA) - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Provinsi Nusa Tenggara Timur, Stanis Tefa mengatakan peringatan hari buruh internasional, 1 Mei di provinsi kepulauan ini tanpa aksi demo demi menjaga situasi keamanan daerah ini tetap kondusif usai pemilu serentak 17 April lalu.

"Perayaan May Day tahun 2019 di NTT tanpa ada aksi demo sebagai bentuk dukungan para pekerja dan buruh di NTT dalam menciptakan suasa kondusif setelah pelaksanaan Pemilu 2019 berlangsung," kata Stanis Tefa ketika dihubungi Antara di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan, SPSI NTT telah mengimbau berbagai serikat pekerja di daerah ini untuk tidak perlu turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi dalam menuntut perbaikan nasib para pekerja dan buruh NTT.

Kondisi keamanan yang kondusif usai pelaksanaan pemilu perlu terus dijaga sehingga kegiatan usaha ekonomi masyarakat tetap berjalan dengan baik, tambahnya.

"Kami tidak melakukan aksi demonstrasi dalam merayakan hari  buruh Internasional karena saat ini proses penghitungan suara pemilu 2019 masih berlangsung. Kami menjaga situasi keamanan untuk tetap aman di daerah ini," kata Stanis Tefa.

Dikatakannya, rapat pleno penghitungan suara Pemilu  2019 masih berlangsung sehingga dibutuhkan dukungan situasi keamanan agar proses politik yang sedang berlangsung saat ini dilalui dengan aman dan sukses.

Baca juga: Kapolda Banten apresiasi ribuan buruh gelar lomba mancing ikan

Baca juga: Ratusan orang tidak dikenal rusak fasilitas publik di Bandung

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019